Tag Archives: Adventure Games

https://miaritz.com

Death Stranding 2 Janjikan Gameplay Lebih Segar, Siap-Siap Tercengang!

Dunia game kembali dikejutkan dengan kehadiran Death Stranding 2: On the Beach, sekuel dari game fenomenal karya Hideo Kojima yang dijadwalkan rilis pada 26 Juni 2025. Para penggemar game action-adventure kini tengah menantikan berbagai inovasi yang akan diperkenalkan dalam game ini, termasuk peningkatan mekanisme gameplay serta eksplorasi dunia yang lebih luas dan menantang.

Petualangan yang Lebih Luas dan Imersif

Dari trailer yang telah dirilis, terlihat bahwa Death Stranding 2 menghadirkan dunia permainan yang jauh lebih besar dibandingkan pendahulunya. Lingkungan yang beragam, mulai dari padang pasir yang tandus hingga hutan lebat, menawarkan tantangan baru bagi para pemain. Sistem navigasi dan eksplorasi juga tampaknya mendapatkan peningkatan untuk memberikan pengalaman lebih dinamis dan mendalam.

Selain itu, peningkatan kualitas grafis dengan teknologi rendering terbaru menjanjikan tampilan yang lebih realistis dan detail lingkungan yang menakjubkan. Hal ini akan memberikan pengalaman bermain yang lebih imersif, di mana setiap sudut dunia dalam game terasa hidup dan penuh kejutan.

Mekanisme Gameplay yang Lebih Kompleks

Hideo Kojima masih merahasiakan banyak detail mengenai perubahan mekanisme gameplay dalam Death Stranding 2. Namun, beberapa bocoran mengungkapkan bahwa sistem pengiriman, pertarungan, dan interaksi dengan lingkungan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Diperkirakan bahwa pertempuran akan lebih intens dengan strategi yang lebih kompleks, memaksa pemain untuk lebih adaptif terhadap kondisi yang ada. Selain itu, kehadiran karakter dan faksi baru kemungkinan besar akan memperkaya dinamika permainan, menghadirkan lebih banyak tantangan serta pilihan yang harus diambil oleh pemain.

Karakter Baru yang Mengundang Misteri

Selain kembalinya Sam Porter Bridges, Death Stranding 2 juga memperkenalkan karakter baru yang menarik perhatian, salah satunya adalah Neil, yang diperankan oleh Luca Marinelli. Penampilannya yang khas dan misterius membuat banyak penggemar berspekulasi mengenai perannya dalam cerita.

Dengan hadirnya berbagai faksi baru, interaksi sosial dalam game ini diprediksi akan lebih kompleks. Pemain mungkin harus menjalin aliansi atau menghadapi konflik yang lebih menantang untuk menyelesaikan misi yang diberikan.

Teknologi Motion Capture yang Lebih Canggih

Dalam upaya menciptakan pengalaman bermain yang lebih realistis, Kojima Productions menggunakan teknologi motion capture terbaru. Hal ini memungkinkan setiap ekspresi karakter terlihat lebih natural dan emosional, menciptakan hubungan yang lebih kuat antara pemain dan dunia dalam game.

Teknologi ini tidak hanya meningkatkan aspek visual, tetapi juga menghadirkan kualitas akting yang lebih baik dari para aktor yang memerankan karakter di dalam game. Dengan demikian, pemain akan merasakan pengalaman bermain yang lebih sinematik dan mendalam.

Fitur Mode Foto yang Menawan

Bagi para pemain yang suka mengabadikan momen dalam game, Death Stranding 2 menghadirkan mode foto dengan kualitas visual yang luar biasa. Pemain dapat menangkap pemandangan epik, momen pertarungan yang dramatis, hingga ekspresi karakter yang penuh emosi.

Fitur ini tidak hanya memberikan kepuasan estetika, tetapi juga memungkinkan pemain untuk berbagi pengalaman mereka dengan komunitas gaming yang lebih luas.

Prediksi Spesifikasi PC

Berdasarkan informasi dari PCGameBenchmark, belum ada spesifikasi resmi untuk game ini. Namun, mengingat peningkatan skala dunia dan kualitas grafis yang lebih tinggi, diperkirakan game ini membutuhkan prosesor kuat, kartu grafis kelas menengah ke atas, dan RAM yang lebih besar.

Dengan segala inovasi yang ditawarkan, Death Stranding 2: On the Beach tampaknya akan menjadi salah satu game paling dinantikan di tahun 2025. Meskipun masih banyak misteri yang belum terungkap, hype para penggemar semakin meningkat menjelang perilisan resminya.

Apakah Death Stranding 2 akan melampaui kesuksesan pendahulunya? Kita tunggu saja pada 26 Juni 2025!

Spekulasi Bangboo Baru di Zenless Zone Zero 1.7 Makin Kuat!

HoYoverse terus menghadirkan pembaruan menarik untuk Zenless Zone Zero. Saat ini, game tersebut telah memasuki versi 1.5, memperkenalkan dua Agent baru, yaitu Astra Yao dan Evelyn. Setiap patch selalu membawa konten segar, tetapi tak jarang juga muncul berbagai bocoran dari para leaker yang mengungkap informasi lebih awal.

Salah satu rumor terbaru yang beredar menyebutkan bahwa Bangboo baru akan hadir di versi 1.7. Kabar ini tentu menarik perhatian para pemain yang penasaran dengan karakter tambahan tersebut. Lantas, benarkah rumor ini?

Bocoran Kehadiran Bangboo Baru di Zenless Zone Zero

Informasi ini pertama kali diungkap oleh seorang leaker terpercaya, Mero, melalui forum Reddit (via Neo_Empire). Dalam postingannya, ia mengklaim bahwa dua Bangboo baru—bernama Overtimeboo dan Robin—akan menjadi bagian dari Zenless Zone Zero versi 1.7.

Bagi para pemain setia, Robin mungkin sudah tidak asing lagi. Bangboo ini sebelumnya dikaitkan dengan Mockingbird dan Hugo Vlad dari Dress-up Bangboo. Kabar ini semakin kuat setelah leaker lain, Donutleaker (via APerson567i), turut menyebutkan bahwa Robin akan masuk dalam kategori Bangboo Rank S, sementara Overtimeboo berada di Rank A.

Sebagai informasi, Bangboo merupakan mitra bertarung bagi para Agent di Zenless Zone Zero. Selain menjadi pendamping karakter utama, Bangboo juga dapat didandani, dimainkan dalam minigames, hingga ikut serta dalam pertempuran.

Penampilan Bangboo Baru: Overtimeboo dan Robin

Berdasarkan bocoran yang beredar, Robin akan tetap mempertahankan desainnya seperti di versi 1.5. Ia memiliki tampilan seperti seorang butler elegan, dengan salah satu mata berwarna berbeda menyerupai bunga.

Sementara itu, Overtimeboo tampil dengan gaya khas pekerja kantoran. Ia mengenakan kemeja putih, dilengkapi bantal leher, serta menggunakan komputer kantor yang panas sebagai senjata utamanya. Desainnya yang unik ini mencerminkan karakter pekerja yang kelelahan, mungkin sebagai bentuk sindiran terhadap kehidupan kerja di dunia nyata.

Kapan Bangboo Baru Dirilis?

Berdasarkan informasi yang beredar, Zenless Zone Zero versi 1.7 diperkirakan akan rilis pada akhir April 2025, bersamaan dengan kehadiran Hugo Vlad. Namun, perlu diingat bahwa bocoran ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh HoYoverse, sehingga detailnya masih bisa berubah kapan saja.

Untuk saat ini, para pemain bisa tetap menikmati Zenless Zone Zero versi 1.5, yang sudah tersedia di platform konsol, mobile, dan PC. Mari nantikan informasi resmi selanjutnya dari HoYoverse mengenai pembaruan patch yang akan datang!

Pencapaian Luar Biasa! 1 Juta Pemain Aktif di Monster Hunter Wilds

Para pecinta Monster Hunter kini dapat menikmati petualangan baru dengan hadirnya Monster Hunter Wilds. Game yang sangat dinanti-nantikan ini resmi dirilis pada 28 Februari 2025 untuk PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC. Tak butuh waktu lama, game ini langsung mendapat sambutan luar biasa dari para gamer di seluruh dunia.

Sejak perilisannya, media sosial dibanjiri berbagai diskusi dan pengalaman menarik dari para pemain yang berburu di dunia baru Monster Hunter Wilds. Namun, yang paling mengejutkan adalah jumlah pemain yang melonjak drastis hanya dalam waktu singkat, mencapai lebih dari 1 juta pemain aktif di Steam!

Monster Hunter Wilds Tembus 1 Juta Pemain di Steam!

Menurut data yang dikumpulkan oleh SteamDB, jumlah pemain yang memainkan Monster Hunter Wilds secara bersamaan telah menembus angka 1 juta pemain.

Hingga 1 Maret 2025, tercatat 1.058.945 pemain sedang aktif berburu di dunia Monster Hunter Wilds. Bahkan, puncak jumlah pemain yang online dalam waktu bersamaan mencapai 1.307.976 pemain, hanya dalam 24 jam setelah game ini dirilis.

Sukses Jadi Game Terpopuler di Steam, Kalahkan CS2 dan Dota 2!

Tak hanya mencetak angka pemain yang luar biasa, Monster Hunter Wilds juga sukses menjadi game paling populer di Steam saat ini. Berdasarkan laporan dari SteamDB, game ini berhasil menggeser beberapa game populer seperti Counter-Strike 2, PUBG: Battlegrounds, Dota 2, hingga Marvel Rivals dalam daftar game dengan jumlah pemain terbanyak.

Dengan tren positif ini, jumlah pemain Monster Hunter Wilds diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. Antusiasme tinggi dari komunitas gamer serta popularitas Monster Hunter yang sudah mendunia membuat game ini berpotensi memecahkan rekor baru di Steam.

Bagi kalian yang belum bergabung dalam perburuan, apakah kalian siap menjelajahi dunia baru Monster Hunter Wilds hari ini? 🎮🔥

Digimon Story Time Stranger Diumumkan, Petualangan Baru Menanti!

Jakarta, 13 Februari 2025 – Ajang State of Play Februari 2025 yang berlangsung pagi ini menghadirkan berbagai kejutan bagi para gamer. Salah satu pengumuman yang mencuri perhatian adalah Digimon Story Time Stranger, game terbaru dari franchise Digimon yang telah lama dinantikan penggemar.

Digimon Story Time Stranger menjadi seri terbaru dalam lini Digimon Story, melanjutkan kesuksesan Digimon Story Cyber Sleuth: Hacker’s Memory yang rilis delapan tahun lalu, tepatnya pada 2017. Game ini menandai entri keenam dalam franchise tersebut.

Jika melihat sejarah perilisan sebelumnya, empat game pertama dari seri ini tersedia di Nintendo DS, sementara Cyber Sleuth dan Hacker’s Memory hadir untuk PS Vita, PlayStation 4, PC, dan Nintendo Switch. Kini, Time Stranger dikonfirmasi akan rilis untuk PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC.

Sekilas Tentang Digimon Story Time Stranger

Sony melalui PlayStation Blog menjelaskan bahwa Digimon Story Time Stranger akan membawa pemain ke dunia digital yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya. Trailer yang ditampilkan dalam acara State of Play memperlihatkan sekilas cerita yang akan dihadirkan, mempertegas bahwa game ini masih mempertahankan tema pertemuan dunia nyata dan dunia digital, seperti pendahulunya.

Berdasarkan cuplikan video, sistem pertarungan dalam game ini masih akan mengusung turn-based RPG, di mana pemain dapat menyusun tim Digimon dan bertarung melawan berbagai musuh.

Hadirkan Digimon Ikonik dengan Alur Cerita yang Menarik

Selain dunia baru yang lebih luas, pengembang juga menghadirkan berbagai peningkatan dari segi gameplay. Karakter Digimon ikonik seperti Agumon dan Omnimon dipastikan akan kembali, namun dengan peran yang berbeda dibandingkan sebelumnya. Beberapa Digimon baru yang belum pernah muncul dalam game sebelumnya juga akan diperkenalkan.

Jalan cerita dijanjikan lebih mendalam dan imersif, dengan karakter manusia dan Digimon yang memiliki perkembangan unik. Pemain akan memiliki kebebasan untuk mengumpulkan berbagai Digimon, membentuk tim, serta memperkuat ikatan dengan mereka, yang kemungkinan besar akan memengaruhi evolusi atau perubahan bentuk Digimon yang dikoleksi.

Kapan Digimon Story Time Stranger Dirilis?

Meskipun telah diumumkan secara resmi, hingga kini belum ada tanggal pasti mengenai perilisan game ini. Pengembang hanya mengonfirmasi bahwa Digimon Story Time Stranger akan meluncur pada tahun 2025 untuk PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC.

Bagi para penggemar Digimon, kehadiran game ini tentu menjadi angin segar setelah sekian lama menunggu entri terbaru dalam seri Digimon Story. Apakah game ini akan memenuhi ekspektasi penggemar? Kita tunggu informasi lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan!

Kenapa Sekuel Order: 1886 Dibatalkan? Inilah Penjelasan Co-Founder Ready At Dawn

Dalam dunia video game, ada beberapa judul yang tidak mendapatkan pengakuan selayaknya meskipun memiliki potensi luar biasa. Salah satu contoh yang sering dibicarakan adalah The Order: 1886. Game ini dirancang dengan nuansa steampunk yang khas dan gaya gameplay yang mengingatkan pada Dishonored, menjadikannya salah satu pengalaman eksklusif yang hanya bisa dinikmati di PlayStation 4 dan PlayStation 5.

Dirilis pada tahun 2015 oleh Ready At Dawn, The Order: 1886 sebenarnya merupakan game dengan kualitas visual luar biasa pada masanya. Detail dunia yang kaya dan atmosfer yang kuat menjadikannya sebagai sebuah mahakarya dalam aspek presentasi. Namun, terlepas dari awal yang menjanjikan, game ini tidak pernah mendapatkan sekuel—sebuah nasib yang tidak semua game eksklusif PlayStation alami.

Mengapa The Order: 1886 Tidak Mendapat Sekuel?

Banyak yang mengira bahwa keputusan Sony untuk tidak melanjutkan The Order: 1886 didasarkan pada penjualan yang kurang memuaskan. Namun, Andrea Pessino, co-founder Ready At Dawn, memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, bukan masalah penjualan yang menjadi penghambat, melainkan penerimaan kritik yang kurang baik dari media dan komunitas gamer.

“Saya tidak berpikir ini masalah angka penjualan,” ujar Pessino. “Saya rasa masalah utamanya adalah penerimaan kritis yang kurang baik. Sony adalah perusahaan yang sangat bangga dengan portofolionya, dan jika saja skor ulasan kami sedikit lebih tinggi, misalnya mencapai kisaran 70-an, saya yakin sekuelnya akan ada.”

Salah satu faktor utama yang membuat game ini kurang diterima adalah keputusan untuk memangkas banyak elemen penting dalam cerita dan gameplay. “Begitu banyak yang dipotong dari game ini,” lanjutnya. “Ada banyak bagian naratif yang lebih mendalam yang harusnya bisa memperkaya pengalaman, tetapi akhirnya dihapus. Hal-hal yang seharusnya menjadi interaktif malah berubah menjadi cutscene. Sejujurnya, kami membutuhkan waktu setahun lagi untuk menyempurnakan game ini, tetapi kami tidak mendapatkannya.”

Game yang Layak Mendapat Kesempatan Kedua

Terlepas dari semua kritik yang diterima, banyak pemain yang tetap menganggap The Order: 1886 sebagai salah satu game underrated di PlayStation. Bahkan, dengan harga fisiknya yang kini relatif murah, game ini tetap menawarkan pengalaman yang menarik bagi mereka yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda dari game eksklusif PlayStation lainnya.

Dengan berkembangnya industri game dan adanya minat dari penggemar yang masih berharap akan kelanjutan cerita, mungkinkah suatu hari The Order: 1886 mendapatkan kesempatan kedua? Atau game ini akan tetap menjadi hidden gem yang hanya dikenang oleh para penggemar setianya?

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu pernah memainkan The Order: 1886 saat perilisannya? Jika iya, apakah menurutmu game ini layak mendapatkan sekuel?

Masalah di Awal Rilis, Namun Marvel’s Spider-Man 2 PC Tetap Raih Keberhasilan Finansial

Setelah lama menjadi game eksklusif di konsol PlayStation, Marvel’s Spider-Man 2 akhirnya resmi meluncur di platform PC. Sayangnya, debut game ini di PC tak berjalan mulus. Banyak pemain mengeluhkan berbagai bug, masalah performa, dan optimasi yang kurang maksimal, yang membuat pengalaman bermain terasa kurang nyaman.

Namun, terlepas dari kritik yang menghampiri, pendapatan yang dihasilkan dari penjualan Marvel’s Spider-Man 2 versi PC tetap mencengangkan. Lantas, berapa besar keuntungan yang berhasil diraup dalam waktu singkat?

Pendapatan Marvel’s Spider-Man 2 di PC Tembus Rp 133 Miliar dalam Dua Hari

Menurut laporan dari GameDiscover, hanya dalam dua hari sejak perilisan, Marvel’s Spider-Man 2 versi PC telah menghasilkan pendapatan sebesar $8,2 juta atau sekitar Rp 133,45 miliar. Angka ini menunjukkan bahwa game tersebut berhasil terjual sekitar 150.000 unit dalam waktu yang sangat singkat.

Capaian ini cukup mengejutkan, mengingat banyaknya keluhan dari pemain terkait bug dan performa game yang kurang optimal. Namun, hal tersebut tampaknya tidak menyurutkan antusiasme para gamer untuk mencoba petualangan baru Peter Parker dan Miles Morales di dunia terbuka yang luas.

Update Patch untuk Mengatasi Bug dan Masalah Performa

Menyadari banyaknya laporan dari para pemain, tim developer bergerak cepat untuk merilis patch pembaruan guna memperbaiki berbagai masalah yang ada. Pada 7 Februari 2025, beberapa update sudah mulai digulirkan dengan fokus pada peningkatan performa dan perbaikan bug, sehingga pemain bisa menikmati pengalaman bermain yang lebih baik di PC.

Bagi mereka yang sempat menahan diri karena masalah teknis di awal perilisan, update ini bisa menjadi kabar baik agar mereka bisa menikmati game dengan pengalaman terbaik di platform PC.

Kesuksesan Penjualan di PS5 dan Potensi Game Eksklusif PlayStation ke PC

Sebelumnya, Marvel’s Spider-Man 2 telah lebih dulu mencatat angka penjualan yang luar biasa di konsol PlayStation 5. Sejak perilisannya di tahun 2024, game ini telah terjual hingga 11 juta unit di PS5, menjadikannya salah satu game eksklusif dengan penjualan terbaik.

Melihat kesuksesan yang terus berlanjut di PC, ada kemungkinan besar Sony dan PlayStation akan semakin terbuka untuk merilis lebih banyak game eksklusif mereka ke platform PC di masa mendatang.

Keputusan ini tentu akan menjadi kabar baik bagi gamer PC, terutama bagi mereka yang sudah lama menantikan kesempatan untuk memainkan game-game eksklusif PlayStation tanpa harus memiliki konsol.

Kesimpulan: Masa Depan Game Eksklusif PlayStation di PC

Dengan pencapaian luar biasa yang diraih Marvel’s Spider-Man 2 di PC, tampaknya era eksklusivitas penuh untuk game PlayStation perlahan mulai bergeser. Sony mungkin akan semakin sering membawa game mereka ke PC untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meraup keuntungan lebih besar.

Bagaimana menurut kalian? Apakah ini menjadi sinyal positif bagi gamer PC yang ingin menikmati lebih banyak game eksklusif PlayStation di masa depan?

Banyak Fans Kecewa! Fitur Trade Pokémon TCG Pocket Tak Sesuai Ekspektasi

Jakarta, Indonesia – Kabar gembira bagi para pemain Pokémon TCG Pocket! Game kartu Pokémon yang populer ini akhirnya menghadirkan fitur Trade, sesuatu yang telah lama dinantikan oleh para penggemarnya. Namun, alih-alih mendapat sambutan meriah, fitur ini justru menuai banyak kritik setelah resmi dirilis.

Awalnya, pengumuman tentang fitur Trade disambut dengan antusias oleh komunitas. Pemain berharap bisa dengan mudah bertukar kartu dengan teman-teman mereka dan melengkapi koleksi yang masih kurang. Sayangnya, setelah mencoba fitur ini, banyak pemain yang merasa kecewa dengan sistem yang diterapkan.

Cara Mengakses Fitur Trade di Pokémon TCG Pocket

Bagi pemain yang ingin mencoba fitur ini, mereka harus terlebih dahulu melakukan pembaruan manual melalui App Store atau Play Store. Setelah update selesai, opsi Trade akan tersedia di dalam game.

Namun, ada batasan besar dalam sistem ini. Pemain hanya bisa melakukan trade untuk kartu dengan kelangkaan 1-Star atau di bawahnya, dan hanya bisa bertukar dengan teman yang ada di daftar pertemanan mereka.

Masalah yang Muncul dalam Fitur Trade

Setelah fitur ini dirilis, banyak pemain mulai mengeluhkan berbagai kendala yang membuat trade terasa sulit dan tidak praktis. Berikut beberapa permasalahan utama yang dihadapi:

1. Sistem Trade Stamina yang Membatasi Pemain

Untuk bisa melakukan trade, pemain memerlukan Trade Stamina yang akan berkurang setiap kali melakukan pertukaran. Masalahnya, stamina ini hanya bisa terisi kembali secara perlahan, sehingga pemain harus menunggu lama sebelum bisa melakukan trade lagi.

2. Kebutuhan Trade Token yang Sulit Didapatkan

Selain stamina, pemain juga harus memiliki Trade Token, yang diperoleh dengan cara membuang kartu duplikat. Namun, jumlah token yang didapatkan sangat sedikit, sehingga pemain harus mengorbankan banyak kartu hanya untuk mendapatkan token dalam jumlah yang cukup.

Bahkan, kartu dengan kelangkaan 2-Diamond atau di bawahnya tidak bisa diubah menjadi token, sehingga pemain semakin kesulitan untuk mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan.

3. Kesulitan dalam Menukar Kartu Secara Adil

Salah satu masalah terbesar dari fitur ini adalah ketidakseimbangan dalam sistem trade. Untuk menukar kartu 1-Star, pemain membutuhkan 400 token, sedangkan satu kartu 1-Star yang dihancurkan hanya memberikan 100 token. Artinya, pemain harus mengorbankan empat kartu hanya untuk mendapatkan satu kartu dari trade.

Selain itu, tidak ada fitur untuk menyampaikan kartu apa yang diinginkan dalam pertukaran, sehingga pemain harus berkomunikasi melalui aplikasi lain atau bertemu langsung di dunia nyata agar trade bisa berjalan sesuai keinginan.

Reaksi Komunitas: Kecewa dan Mengharapkan Perbaikan

Dengan banyaknya keterbatasan ini, banyak pemain yang menganggap fitur trade di Pokémon TCG Pocket sebagai salah satu pembaruan yang mengecewakan.

Banyak yang berharap agar sistem trade dapat diperbaiki di masa depan, terutama dengan kemungkinan menukar kartu dengan rarity lebih tinggi, seperti kartu Gold Crown. Jika sistem ini tidak segera diperbaiki, fitur yang seharusnya menjadi daya tarik baru ini justru bisa membuat pemain semakin frustrasi.

Harapan untuk Update Berikutnya

Meskipun saat ini fitur trade masih jauh dari kata sempurna, banyak penggemar tetap berharap Pokémon TCG Pocket akan melakukan pembaruan dan perbaikan berdasarkan masukan dari komunitas.

Jika pengembang mampu menyesuaikan sistem trade agar lebih fleksibel dan menguntungkan pemain, fitur ini masih memiliki potensi besar untuk menjadi tambahan yang menarik dalam game.

Untuk saat ini, para pemain disarankan untuk memanfaatkan sistem trade dengan bijak dan tetap mengikuti perkembangan update dari pengembang. Semoga di masa depan, fitur ini dapat mengalami peningkatan dan memberikan pengalaman bermain yang lebih baik bagi semua penggemar Pokémon TCG Pocket.

Bloodborne 60FPS Patch: Kreator Terima ‘Surat Cinta’ dari Sony

Game Bloodborne masih menjadi salah satu judul yang paling diinginkan oleh para gamer untuk dapat hadir di platform lain selain PlayStation 4 (PS4). Banyak penggemar berharap game ini bisa mendapatkan pembaruan agar dapat dimainkan dengan grafis yang lebih maksimal dan performa 60FPS, baik di konsol generasi terbaru maupun PC.

Seorang kreator bernama Lance McDonald berhasil menciptakan sebuah patch khusus yang memungkinkan Bloodborne berjalan dengan 60FPS di PS4. Namun, baru-baru ini, McDonald mengungkapkan bahwa ia menerima permintaan langsung dari Sony terkait patch buatannya.

Sony Minta Patch Bloodborne 60FPS Dihapus

Melalui akun Twitter/X pribadinya, Lance McDonald membagikan kabar kurang menyenangkan. Ia mengaku menerima pemberitahuan resmi dari Sony Interactive Entertainment (SIE), yang meminta agar tautan unduhan patch Bloodborne 60FPS yang ia buat segera dihapus dari internet.

Dalam unggahannya, McDonald menjelaskan bahwa ia tak memiliki pilihan selain mematuhi permintaan tersebut. Ia mengonfirmasi bahwa semua tautan terkait patch tersebut telah dihapus.

“Pada 21 Februari 2021, saya membuat dan merilis sebuah patch untuk Bloodborne yang memungkinkan game ini berjalan di 60FPS. Hari ini, saya menerima pemberitahuan penghapusan DMCA atas permintaan dari Sony Interactive Entertainment untuk menghapus semua tautan patch yang pernah saya bagikan di internet. Jadi, saya sudah melakukannya,” tulisnya.

Reaksi Gamer: Kecewa, Tapi Berharap Ada Pertanda

Keputusan Sony untuk menghapus patch buatan Lance McDonald menuai reaksi kecewa dari para gamer. Banyak yang menyayangkan tindakan ini, terutama karena Bloodborne sendiri hingga kini masih eksklusif untuk PS4 tanpa ada tanda-tanda versi remaster atau rilis di platform lain.

McDonald juga mengingat kembali pertemuannya dengan Shuhei Yoshida, mantan Presiden Sony Interactive Entertainment. Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah memberi tahu Yoshida secara langsung bahwa ia telah membuat mod patch untuk Bloodborne agar bisa berjalan di 60FPS. Respons Yoshida? Ia hanya tertawa mendengar hal tersebut.

Di sisi lain, beberapa gamer justru merasa penasaran dengan waktu penghapusan ini. Mereka menduga bahwa tindakan Sony bisa jadi merupakan pertanda bahwa perusahaan tersebut tengah merencanakan sesuatu terkait Bloodborne. Dugaan ini muncul karena dalam beberapa waktu terakhir, Sony beberapa kali memberikan petunjuk misterius kepada penggemar Bloodborne, seakan-akan memberi harapan bahwa game ini akan hadir di platform selain PS4.

Apakah Sony Sedang Mempersiapkan Bloodborne Remastered?

Spekulasi mengenai versi remaster atau port Bloodborne ke PC dan PS5 bukanlah hal baru. Namun, hingga kini Sony belum memberikan pengumuman resmi terkait rencana tersebut. Keputusan untuk menghapus patch McDonald yang baru dilakukan sekarang tentu semakin memicu dugaan bahwa Sony mungkin sedang menyiapkan kejutan bagi penggemar.

Apakah ini pertanda bahwa Bloodborne akan segera dirilis ulang dengan versi yang lebih optimal? Ataukah hanya upaya Sony untuk tetap mempertahankan eksklusivitas game ini? Kita tunggu saja perkembangannya.

Bagaimana pendapat kalian tentang keputusan Sony ini?

Developer Dragon Age Tinggalkan Bioware, Ada Apa?

Industri video game kembali diwarnai dengan kabar restrukturisasi besar-besaran. Setelah banyak perusahaan gim melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perombakan internal, kini Bioware, studio di balik Dragon Age dan Mass Effect, menjadi sorotan.

Laporan terbaru mengungkap bahwa beberapa staf yang sebelumnya terlibat dalam pengembangan Dragon Age: The Veilguard telah meninggalkan perusahaan. Apakah ini tanda perubahan besar bagi Bioware?

Bioware Fokus ke Mass Effect, Sejumlah Staf Tinggalkan Studio

Kabar ini mencuat setelah Gary McKay, General Manager Bioware, mengunggah sebuah pernyataan di situs resmi studio tersebut. Dalam pengumuman itu, McKay menjelaskan bahwa Bioware kini mengalihkan fokus penuh ke proyek Mass Effect terbaru.

“Untuk mencapai visi yang telah kami tetapkan sejak tahun 2023, kami mulai mengubah cara kami mengembangkan gim. Ini dilakukan agar proyek-proyek mendatang tetap memenuhi standar kualitas tinggi yang kami pegang teguh,” ungkap McKay.

Keputusan ini sejalan dengan rampungnya pengembangan Dragon Age: The Veilguard, yang memungkinkan studio untuk sepenuhnya mengarahkan sumber daya mereka ke Mass Effect baru. Bahkan, beberapa nama veteran yang pernah menggarap trilogi Mass Effect—seperti Mike Gamble, Preston Watamaniuk, Derek Watts, dan Parrish Ley—telah ditunjuk untuk memimpin pengembangan gim ini.

Namun, di balik optimisme tersebut, tersiar kabar bahwa beberapa staf yang sebelumnya terlibat dalam pengembangan Dragon Age telah meninggalkan Bioware.

Daftar Staf Dragon Age yang Hengkang dari Bioware

Kabar hengkangnya para staf ini pertama kali diketahui dari unggahan mereka sendiri di media sosial Bluesky. Setidaknya, ada lima orang yang kini mencari pekerjaan baru di industri gim setelah meninggalkan Bioware.

Berikut beberapa nama staf yang dikonfirmasi telah keluar:

  • Karin Weekes – Editor Dragon Age
  • Trick Weekes – Narrative Designer & Lead Writer Dragon Age: The Veilguard
  • Ryan Cormier – Editor Bioware
  • Jen Cheverie – Producer Bioware
  • Michelle Flamm – Senior Systems Designer Bioware

Sebelumnya, pada 18 Januari 2025, Corrine Busche, yang menjabat sebagai Director Dragon Age: The Veilguard, juga telah lebih dulu meninggalkan Bioware.

Dengan banyaknya staf yang hengkang, spekulasi mulai bermunculan mengenai arah baru yang diambil oleh Bioware. Apakah ini hanya bagian dari restrukturisasi internal atau tanda adanya perubahan besar dalam strategi pengembangan gim mereka?

Bioware Pastikan Komitmen ke Mass Effect Baru

Terlepas dari keluarnya beberapa staf, Bioware menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi para penggemar Mass Effect. Dengan keterlibatan sejumlah pemimpin veteran dari trilogi klasiknya, proyek ini diharapkan mampu mengembalikan kejayaan Mass Effect di industri gim.

Sementara itu, nasib Dragon Age ke depan masih menjadi tanda tanya. Dengan rampungnya The Veilguard, banyak yang penasaran apakah Bioware akan tetap memberikan perhatian besar pada waralaba ini atau sepenuhnya beralih ke Mass Effect sebagai prioritas utama mereka.

Bagaimana menurut kalian? Apakah perubahan di Bioware ini akan berdampak positif bagi masa depan gim-gim mereka? Mari nantikan perkembangan selanjutnya!

Mengeksplorasi Dunia Mitologi Mesir dalam God of War Terbaru

Franchise God of War yang dikembangkan oleh Santa Monica Studio sudah dikenal luas di kalangan para gamer, dengan seri terbaru, Ragnarok, yang meninggalkan banyak tanda tanya mengenai kelanjutan cerita Kratos. Akhir dari game tersebut membuka pintu kemungkinan besar untuk cerita baru di masa depan. Mengingat kesuksesan besar yang diraih seri ini sejak reboot-nya pada 2018, wajar jika para penggemar semakin penasaran dengan game selanjutnya.

Meskipun Sony dan Santa Monica Studio belum memberikan konfirmasi resmi tentang proyek game baru dalam seri ini, sebuah rumor mengejutkan baru saja muncul, mengarah pada tema mitologi yang belum pernah dihadirkan sebelumnya dalam game God of War: Mitologi Mesir.

Rumor Menyebutkan Mitologi Mesir sebagai Tema Game Selanjutnya

Sumber rumor ini berasal dari sebuah akun Twitter bernama @zvis_ceral, yang mengklaim memperoleh informasi dari Daniel “DanielRPK” Richtman, seorang insider industri game yang terkenal. Dalam klaimnya, Sony dilaporkan sedang aktif mencari aktor Timur Tengah untuk proyek game AAA misterius, yang dipercaya oleh banyak pihak sebagai game God of War yang akan mengusung tema mitologi Mesir.

Jika rumor ini benar, Kratos, sang protagonis, kemungkinan besar akan menghadapi para dewa-dewa legendaris dari mitologi Mesir seperti Amun-Ra, Osiris, Horus, dan Anubis. Tentu saja, jika tema ini diterima, para penggemar setia God of War akan disuguhkan pengalaman baru yang menarik dan penuh tantangan dalam menghadapi kekuatan supernatural dari dunia Mesir kuno.

Mitologi Mesir Pernah Jadi Pilihan, Namun Terabaikan

Menariknya, ini bukan pertama kalinya mitologi Mesir dibahas dalam konteks God of War. Dalam sebuah dokumenter tentang pembuatan game God of War (2018), Cory Barlog, Creative Director Santa Monica Studio, mengungkapkan bahwa sebelumnya mereka sempat mempertimbangkan mitologi Mesir sebagai latar utama cerita. Namun, setelah berbagai pertimbangan, mereka akhirnya memilih mitologi Nordik yang dikenal lebih dekat dengan tema game sebelumnya.

Keputusan ini ternyata memberikan dampak besar, dengan keberhasilan game tersebut menciptakan kisah yang mendalam dan karakter-karakter ikonik dari dunia Nordik. Namun, meskipun tema Mesir tidak dipilih di 2018, fakta bahwa hal tersebut pernah dibahas membuka kemungkinan besar untuk eksplorasi mitologi Mesir di seri selanjutnya.

Masa Depan God of War: Apa yang Akan Datang?

Rumor tentang game baru ini semakin menggema setelah Sony membatalkan proyek game live-service yang sebelumnya sedang dikembangkan oleh Bluepoint Games. Proyek ini sudah berjalan selama dua tahun sebelum akhirnya dibatalkan, yang menyebabkan kegagalan proyek live-service Concord. Meskipun demikian, ada kabar baik yang datang dari serial TV adaptasi game God of War, yang saat ini sedang dalam pengerjaan dan dijadwalkan tayang di Amazon Prime Video.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai siapa yang akan memerankan Kratos dalam serial TV tersebut, ataupun cerita mana yang akan diadaptasi. Namun, dengan adaptasi TV yang semakin dekat, para penggemar memiliki banyak alasan untuk tetap bersemangat menyambut masa depan God of War, baik dalam bentuk game maupun film.

Dengan keberhasilan God of War yang terus berlanjut, hanya waktu yang akan memberitahukan apakah mitologi Mesir akan benar-benar menjadi latar belakang dari petualangan Kratos selanjutnya. Namun, jika rumor ini terbukti benar, maka perjalanan Kratos melawan dewa-dewa Mesir dapat menjadi salah satu chapter paling epik dalam sejarah franchise ini.