Category Archives: Offline Games

https://miaritz.com

Pemain Berbahasa China Dominasi Steam, Menggeser Pemain Berbahasa Inggris

Pada Februari 2025, dominasi pemain berbahasa Inggris di platform Steam mulai tergeser oleh pemain berbahasa China. Hasil survei terbaru dari Valve menunjukkan bahwa sekitar 50.06% dari total pemain Steam menggunakan bahasa China saat bermain game, mengalahkan pemain berbahasa Inggris yang hanya mencatatkan angka 24%. Peningkatan ini terbilang signifikan, yaitu sebesar 20.88% dibandingkan bulan sebelumnya, sementara jumlah pemain berbahasa Inggris menurun sekitar 10.18%.

Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam demografi pemain di Steam. Walaupun peningkatan pemain berbahasa China tidak selalu mengindikasikan bahwa mereka berasal langsung dari China, fakta ini tetap mencuri perhatian. Biasanya, lonjakan pemain berbahasa China terjadi setiap kali perayaan Tahun Baru Imlek, yang seringkali membawa pemain China lebih aktif di platform game. Namun, kali ini, kenaikan tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan peningkatan sekitar 7.26%. Peningkatan yang tajam ini menunjukkan bahwa ada faktor lain selain perayaan budaya yang turut mempengaruhi tren ini.

Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi lonjakan pemain berbahasa China adalah semakin banyaknya game yang dikembangkan oleh studio China yang masuk ke Steam. Game seperti Black Myth: Wukong, Marvel Rivals dari NetEase, dan demo Mecha BREAK yang sukses beberapa waktu lalu, tampaknya menjadi pemicu utama. Selain itu, kesuksesan Monster Hunter Wilds yang baru-baru ini dirilis, meskipun menghadapi masalah teknis di PC, mungkin turut menarik perhatian banyak pemain berbahasa China, menjadikan mereka lebih aktif di Steam. Popularitas game-game ini menunjukkan peningkatan ketertarikan dan partisipasi pemain China, yang semakin terbuka pada konten yang mereka ciptakan sendiri.

Meningkatnya jumlah game yang diproduksi oleh pengembang China dan distribusi game-game ini melalui Steam, membawa dampak positif bagi pasar game global. Platform seperti Steam, yang sebelumnya lebih dikuasai oleh pengembang asal Amerika dan Eropa, kini semakin seimbang dengan kehadiran pengembang dari China. Hal ini memberi warna baru dalam dunia gaming, karena game-game dengan latar belakang budaya dan cerita yang beragam mulai mendapat perhatian lebih banyak pemain dari seluruh dunia. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memperkaya pengalaman bermain game di platform Steam dan membuka peluang untuk game-game yang lebih beragam dan inovatif dari berbagai negara.

Naughty Dog Siapkan Mode Multiplayer Ambisius untuk The Last of Us

Naughty Dog baru saja menggelar acara tahunan The Last of Us Day dan memberikan kabar gembira bagi para penggemar. Dalam kesempatan ini, mereka mengonfirmasi bahwa mode multiplayer untuk The Last of Us sedang dalam tahap pengembangan. Meskipun belum ada bocoran mengenai tampilan atau mekanisme gameplay-nya, Naughty Dog menegaskan bahwa mereka akan membagikan informasi lebih lanjut setelah proyek ini benar-benar siap untuk diperkenalkan kepada publik.

Senior Manager of Communications Naughty Dog, Rochelle Snyder, menyatakan bahwa pihaknya memahami besarnya antusiasme komunitas terhadap mode multiplayer serta pembaruan terbaru untuk game ini. Saat ini, tim pengembang tengah fokus menggarap proyek tersebut dengan serius agar dapat menghadirkan pengalaman bermain yang maksimal. Sebagai langkah percepatan, Naughty Dog juga telah membuka sejumlah lowongan pekerjaan guna memperkuat tim produksi mereka.

Sebelumnya, sempat muncul bocoran dari file The Last of Us Part 2 yang dimana menunjukkan adanya fitur multiplayer, termasuk mode Factions dan Battle Royale. Informasi ini semakin memperkuat dugaan bahwa Naughty Dog sedang mempersiapkan pengalaman bermain yang lebih luas dan menantang bagi para pemainnya. Dengan reputasi mereka dalam menciptakan game berkualitas tinggi, mode multiplayer dari The Last of Us diprediksi akan membawa inovasi baru dan menjadi salah satu fitur yang paling dinantikan oleh para penggemarnya di seluruh dunia.

Promo Ramadhan Sony PlayStation, Diskon Hingga Satu Juta Rupiah untuk PS5!

Bagi Anda yang tengah menabung untuk membeli PS5 dan masih kurang sedikit, bulan ini adalah kesempatan emas. Sony PlayStation baru saja mengumumkan promo Ramadhan 2025 yang akan memberikan potongan harga menarik untuk pembelian console PS5 baru. Pengumuman ini terjadi bersamaan dengan acara buka puasa bersama bertajuk ‘PlayStation Ramadhan Iftar Gathering’ yang berlangsung pada 11 Maret 2025 di Hotel Alila SCBD, Senayan Jakarta.

Acara ini juga menjadi momen bagi Sony untuk bersilaturahmi dengan media, dan diisi dengan berbagai acara menarik seperti Time Attack Astro Bot, kuis berhadiah, serta penarikan door prize dengan hadiah luar biasa, yaitu console PS5 dan cover spesial Monster Hunter Wilds yang tidak dijual di Indonesia.

Pada acara tersebut, Ian Purnomo, Manager PR & Media Relations Marketing Asia Sony Interactive Entertainment Singapore, turut hadir dan berbagi kebanggaan atas pencapaian Sony, yang berhasil menjual lebih dari 74,9 juta unit PS5 secara global dan memiliki 129 juta user PSN aktif di seluruh dunia hingga Desember 2024.

Promo Ramadhan berlangsung dari 14 hingga 27 Maret 2025, memberikan potongan harga sebesar 1 juta Rupiah untuk PS5. Harga PS5 Digital Version menjadi Rp 7.199.000, sedangkan PS5 versi Disc menjadi Rp 8.699.000. Selain itu, beberapa aksesoris seperti Pulse Elite Wireless Headset juga mendapat diskon, dengan harga baru Rp 2.179.000 setelah potongan Rp 320.000, dan Pulse Explore Wireless Earbud menjadi Rp 3.129.000 setelah potongan Rp 470.000.

Konami Resmi Adaptasi Suikoden II ke Dalam Serial Anime

Konami membawa kabar gembira bagi para penggemar game Suikoden. Pasalnya, game legendaris ini akan diadaptasi menjadi serial anime yang diyakini akan mengangkat kisah dari Suikoden II.

Proyek anime ini akan digarap oleh Konami Animation dan menjadi produksi anime pertama dari mereka. Berdasarkan laporan Gematsu pada Jumat (7/3/2025), proyek ini akan dipimpin oleh Yuzo sebagai sutradara, dengan Ryo Hino bertindak sebagai produser.

“Saya merasa sangat terhormat bisa terlibat dalam proyek besar ini, Suikoden: The Anime. Anime ini bukan hanya ditujukan bagi penggemar lama seperti saya, tetapi juga bagi mereka yang baru mengenal kisah ini. Interaksi karakter dan alur cerita yang penuh emosi, saya berharap bisa membagikannya kepada lebih banyak orang,” ujar Hino.

Hino juga menambahkan bahwa akan ada lebih banyak detail mengenai anime ini yang akan diumumkan ke depannya. Setidaknya, penggemar berharap Konami segera memberikan kepastian mengenai jadwal rilis Suikoden: The Anime.

“Seluruh tim sedang bekerja keras agar anime ini dapat memperluas daya tarik dari game aslinya. Nantikan kabar terbaru dari kami,” tambah Yuzo.

Meskipun pengumuman sudah dilakukan, Konami masih merahasiakan jadwal penayangan anime ini. Saat diperkenalkan dalam acara Suikoden Live yang disiarkan di YouTube pagi tadi, mereka hanya menampilkan teaser berdurasi 30 detik. Cuplikan singkat tersebut menampilkan air terjun ikonik dari Suikoden II, tanpa banyak mengungkap detail lain.

Selain mengumumkan adaptasi anime, Konami juga mengonfirmasi bahwa Suikoden I & II HD Remaster akan segera dirilis pada 6 Maret 2025. Game ini akan tersedia di berbagai platform, termasuk PS4, PS5, Xbox Series X/S, Xbox One, Nintendo Switch, serta PC melalui Steam, Microsoft Store, dan Epic Games Store.

Tidak hanya itu, Konami juga tengah menyiapkan perilisan Suikoden Star Leap untuk perangkat Android dan iOS. Game ini akan mengambil latar beberapa tahun sebelum peristiwa Suikoden I dan beberapa tahun setelah Suikoden V.

Rekomendasi 5 Game Android Bertema Ramadan untuk Temani Ngabuburit

Menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit akan lebih menyenangkan dengan bermain game di HP. Saat ini, ada beberapa game Android yang mengusung nuansa Islami, baik dalam bentuk tema Ramadan maupun kuis edukatif tentang Islam.

Selain memberikan hiburan, game-game ini juga bisa menjadi sarana belajar untuk memperdalam wawasan tentang ajaran Islam. Penasaran apa saja? Simak rekomendasinya berikut ini!

Game Bertema Ramadan yang Bisa Menemani Ngabuburit

Dirangkum dari Google Play Store, berikut beberapa pilihan game Android bertema Ramadan yang bisa dimainkan untuk mengisi waktu luang menjelang berbuka:

1. Tebak Gambar Ngabuburit

Game ini cocok dimainkan sambil menunggu waktu berbuka. Dikembangkan oleh Local Studio, permainan ini menghadirkan kumpulan gambar yang berkaitan dengan bulan Ramadan.

Konsep permainannya sederhana namun menantang. Pemain harus menebak gambar yang disajikan dengan mengandalkan daya imajinasi, logika, dan pemahaman kosakata sehari-hari.

2. Marbel Gim Petualangan Puasa

Game ini dirancang untuk mengenalkan anak-anak pada keistimewaan bulan Ramadan. Pemain bisa belajar tentang makna puasa, doa niat puasa, serta ibadah sunnah seperti salat tarawih, sahur, hingga salat Idul Fitri.

Dengan konsep edukatif yang menyenangkan, game ini bisa menjadi pilihan tepat untuk mengenalkan nilai-nilai Islam sejak dini.

3. Muslim Game Islamic Ramadan

Game ini memungkinkan pemain merasakan suasana Ramadan dan Idul Fitri dalam bentuk simulasi virtual. Dalam permainan ini, pemain diberikan berbagai misi yang berkaitan dengan aktivitas Ramadan.

Misalnya, dalam misi pertama, pemain berperan sebagai kepala keluarga yang harus membangunkan anggota keluarga untuk sahur. Pada misi berikutnya, pemain bisa berperan sebagai ibu rumah tangga yang menyiapkan hidangan sahur.

4. Ramadhan Run

Game yang dikembangkan oleh Own Games ini menghadirkan pengalaman seru dengan berbagai aktivitas khas Ramadan. Pemain akan diajak untuk merasakan keseruan membangunkan warga untuk sahur, bersiap berangkat salat tarawih, hingga berbuka bersama teman-teman.

5. Warung Makan Ramadhan

Solite Kids menghadirkan game edukatif bertema Ramadan yang berfokus pada pengelolaan warung makan. Pemain akan berperan sebagai pemilik warung yang hanya buka saat waktu berbuka puasa.

Dalam permainan ini, pemain harus melayani pelanggan dengan berbagai menu khas berbuka, seperti kolak, es buah, dan hidangan lainnya. Dengan gameplay sederhana dan tampilan menarik, game ini cocok untuk anak-anak maupun orang dewasa.

6. Cerdas Cermat Islami

Masih dari Solite Kids, game ini berisi kumpulan soal tentang ajaran Islam. Pemain bisa menguji seberapa luas pengetahuan mereka mengenai agama Islam melalui berbagai pertanyaan yang tersedia.

Gamer Taklukkan Clone Hero dengan Kecepatan 200%, Lagu DragonForce Jadi Tantangan

Sebuah video tengah menjadi perbincangan di dunia maya, menampilkan kehebatan seorang gamer dalam memainkan Clone Hero, game yang mirip dengan Guitar Hero 3. Gamer ini berhasil menyelesaikan lagu Through the Fire and Flames, salah satu lagu paling menantang di game tersebut.

Gamer yang dikenal dengan nama CarnyJared ini cukup aktif di media sosial dan sering melakukan live streaming di Twitch. Dalam siarannya, ia kerap memperlihatkan keahliannya memainkan Clone Hero. Kali ini, ia mencetak rekor baru dengan menyelesaikan lagu tersebut tanpa satu pun nada terlewat.

Yang membuatnya semakin luar biasa, Jared memainkan lagu ini dengan kecepatan 200% dari versi aslinya. Ia mengakui bahwa tantangan ini adalah yang tersulit yang pernah ia lakukan. Berdasarkan laporan IGN, Senin (3/3/2025), ia berhasil menekan 3.722 nada secara sempurna.

“Saya sangat bersyukur kepada semua yang telah mendukung saya di masa-masa sulit ini. Saya memiliki komunitas terbaik di Twitch dan YouTube,” tulis CarnyJared dalam deskripsi videonya.

Pencapaian ini tentu bukan hasil instan. Jared mengungkapkan bahwa ia telah berlatih selama sembilan bulan untuk bisa menaklukkan lagu ini. Selama proses tersebut, ia mendapat dukungan penuh dari keluarganya yang selalu menyaksikan perjuangannya dari awal hingga mencapai titik ini.

Bagi yang penasaran dengan perjalanan Jared hingga mencapai level ini, ia berencana merilis film dokumenter berdurasi lebih dari satu jam dalam beberapa bulan ke depan.

Sebagai informasi, Through the Fire and Flames memang dikenal sebagai salah satu lagu tersulit dalam game musik. Dalam Guitar Hero 3, lagu ini menjadi tantangan utama, terutama pada mode expert, di mana pemain harus menekan lima tombol berwarna berbeda—hijau, merah, kuning, biru, dan oranye—dengan kombinasi yang rumit dan kecepatan tinggi.

Clone Hero sendiri memiliki sistem permainan serupa, dengan tingkatan kesulitan mulai dari easy, medium, hard, hingga expert. Bagi yang ingin mencoba game ini, Clone Hero dapat diunduh melalui situs resminya.

Kenapa Sekuel Order: 1886 Dibatalkan? Inilah Penjelasan Co-Founder Ready At Dawn

Dalam dunia video game, ada beberapa judul yang tidak mendapatkan pengakuan selayaknya meskipun memiliki potensi luar biasa. Salah satu contoh yang sering dibicarakan adalah The Order: 1886. Game ini dirancang dengan nuansa steampunk yang khas dan gaya gameplay yang mengingatkan pada Dishonored, menjadikannya salah satu pengalaman eksklusif yang hanya bisa dinikmati di PlayStation 4 dan PlayStation 5.

Dirilis pada tahun 2015 oleh Ready At Dawn, The Order: 1886 sebenarnya merupakan game dengan kualitas visual luar biasa pada masanya. Detail dunia yang kaya dan atmosfer yang kuat menjadikannya sebagai sebuah mahakarya dalam aspek presentasi. Namun, terlepas dari awal yang menjanjikan, game ini tidak pernah mendapatkan sekuel—sebuah nasib yang tidak semua game eksklusif PlayStation alami.

Mengapa The Order: 1886 Tidak Mendapat Sekuel?

Banyak yang mengira bahwa keputusan Sony untuk tidak melanjutkan The Order: 1886 didasarkan pada penjualan yang kurang memuaskan. Namun, Andrea Pessino, co-founder Ready At Dawn, memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, bukan masalah penjualan yang menjadi penghambat, melainkan penerimaan kritik yang kurang baik dari media dan komunitas gamer.

“Saya tidak berpikir ini masalah angka penjualan,” ujar Pessino. “Saya rasa masalah utamanya adalah penerimaan kritis yang kurang baik. Sony adalah perusahaan yang sangat bangga dengan portofolionya, dan jika saja skor ulasan kami sedikit lebih tinggi, misalnya mencapai kisaran 70-an, saya yakin sekuelnya akan ada.”

Salah satu faktor utama yang membuat game ini kurang diterima adalah keputusan untuk memangkas banyak elemen penting dalam cerita dan gameplay. “Begitu banyak yang dipotong dari game ini,” lanjutnya. “Ada banyak bagian naratif yang lebih mendalam yang harusnya bisa memperkaya pengalaman, tetapi akhirnya dihapus. Hal-hal yang seharusnya menjadi interaktif malah berubah menjadi cutscene. Sejujurnya, kami membutuhkan waktu setahun lagi untuk menyempurnakan game ini, tetapi kami tidak mendapatkannya.”

Game yang Layak Mendapat Kesempatan Kedua

Terlepas dari semua kritik yang diterima, banyak pemain yang tetap menganggap The Order: 1886 sebagai salah satu game underrated di PlayStation. Bahkan, dengan harga fisiknya yang kini relatif murah, game ini tetap menawarkan pengalaman yang menarik bagi mereka yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda dari game eksklusif PlayStation lainnya.

Dengan berkembangnya industri game dan adanya minat dari penggemar yang masih berharap akan kelanjutan cerita, mungkinkah suatu hari The Order: 1886 mendapatkan kesempatan kedua? Atau game ini akan tetap menjadi hidden gem yang hanya dikenang oleh para penggemar setianya?

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu pernah memainkan The Order: 1886 saat perilisannya? Jika iya, apakah menurutmu game ini layak mendapatkan sekuel?

Banyak Fans Kecewa! Fitur Trade Pokémon TCG Pocket Tak Sesuai Ekspektasi

Jakarta, Indonesia – Kabar gembira bagi para pemain Pokémon TCG Pocket! Game kartu Pokémon yang populer ini akhirnya menghadirkan fitur Trade, sesuatu yang telah lama dinantikan oleh para penggemarnya. Namun, alih-alih mendapat sambutan meriah, fitur ini justru menuai banyak kritik setelah resmi dirilis.

Awalnya, pengumuman tentang fitur Trade disambut dengan antusias oleh komunitas. Pemain berharap bisa dengan mudah bertukar kartu dengan teman-teman mereka dan melengkapi koleksi yang masih kurang. Sayangnya, setelah mencoba fitur ini, banyak pemain yang merasa kecewa dengan sistem yang diterapkan.

Cara Mengakses Fitur Trade di Pokémon TCG Pocket

Bagi pemain yang ingin mencoba fitur ini, mereka harus terlebih dahulu melakukan pembaruan manual melalui App Store atau Play Store. Setelah update selesai, opsi Trade akan tersedia di dalam game.

Namun, ada batasan besar dalam sistem ini. Pemain hanya bisa melakukan trade untuk kartu dengan kelangkaan 1-Star atau di bawahnya, dan hanya bisa bertukar dengan teman yang ada di daftar pertemanan mereka.

Masalah yang Muncul dalam Fitur Trade

Setelah fitur ini dirilis, banyak pemain mulai mengeluhkan berbagai kendala yang membuat trade terasa sulit dan tidak praktis. Berikut beberapa permasalahan utama yang dihadapi:

1. Sistem Trade Stamina yang Membatasi Pemain

Untuk bisa melakukan trade, pemain memerlukan Trade Stamina yang akan berkurang setiap kali melakukan pertukaran. Masalahnya, stamina ini hanya bisa terisi kembali secara perlahan, sehingga pemain harus menunggu lama sebelum bisa melakukan trade lagi.

2. Kebutuhan Trade Token yang Sulit Didapatkan

Selain stamina, pemain juga harus memiliki Trade Token, yang diperoleh dengan cara membuang kartu duplikat. Namun, jumlah token yang didapatkan sangat sedikit, sehingga pemain harus mengorbankan banyak kartu hanya untuk mendapatkan token dalam jumlah yang cukup.

Bahkan, kartu dengan kelangkaan 2-Diamond atau di bawahnya tidak bisa diubah menjadi token, sehingga pemain semakin kesulitan untuk mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan.

3. Kesulitan dalam Menukar Kartu Secara Adil

Salah satu masalah terbesar dari fitur ini adalah ketidakseimbangan dalam sistem trade. Untuk menukar kartu 1-Star, pemain membutuhkan 400 token, sedangkan satu kartu 1-Star yang dihancurkan hanya memberikan 100 token. Artinya, pemain harus mengorbankan empat kartu hanya untuk mendapatkan satu kartu dari trade.

Selain itu, tidak ada fitur untuk menyampaikan kartu apa yang diinginkan dalam pertukaran, sehingga pemain harus berkomunikasi melalui aplikasi lain atau bertemu langsung di dunia nyata agar trade bisa berjalan sesuai keinginan.

Reaksi Komunitas: Kecewa dan Mengharapkan Perbaikan

Dengan banyaknya keterbatasan ini, banyak pemain yang menganggap fitur trade di Pokémon TCG Pocket sebagai salah satu pembaruan yang mengecewakan.

Banyak yang berharap agar sistem trade dapat diperbaiki di masa depan, terutama dengan kemungkinan menukar kartu dengan rarity lebih tinggi, seperti kartu Gold Crown. Jika sistem ini tidak segera diperbaiki, fitur yang seharusnya menjadi daya tarik baru ini justru bisa membuat pemain semakin frustrasi.

Harapan untuk Update Berikutnya

Meskipun saat ini fitur trade masih jauh dari kata sempurna, banyak penggemar tetap berharap Pokémon TCG Pocket akan melakukan pembaruan dan perbaikan berdasarkan masukan dari komunitas.

Jika pengembang mampu menyesuaikan sistem trade agar lebih fleksibel dan menguntungkan pemain, fitur ini masih memiliki potensi besar untuk menjadi tambahan yang menarik dalam game.

Untuk saat ini, para pemain disarankan untuk memanfaatkan sistem trade dengan bijak dan tetap mengikuti perkembangan update dari pengembang. Semoga di masa depan, fitur ini dapat mengalami peningkatan dan memberikan pengalaman bermain yang lebih baik bagi semua penggemar Pokémon TCG Pocket.

Bloodborne 60FPS Patch: Kreator Terima ‘Surat Cinta’ dari Sony

Game Bloodborne masih menjadi salah satu judul yang paling diinginkan oleh para gamer untuk dapat hadir di platform lain selain PlayStation 4 (PS4). Banyak penggemar berharap game ini bisa mendapatkan pembaruan agar dapat dimainkan dengan grafis yang lebih maksimal dan performa 60FPS, baik di konsol generasi terbaru maupun PC.

Seorang kreator bernama Lance McDonald berhasil menciptakan sebuah patch khusus yang memungkinkan Bloodborne berjalan dengan 60FPS di PS4. Namun, baru-baru ini, McDonald mengungkapkan bahwa ia menerima permintaan langsung dari Sony terkait patch buatannya.

Sony Minta Patch Bloodborne 60FPS Dihapus

Melalui akun Twitter/X pribadinya, Lance McDonald membagikan kabar kurang menyenangkan. Ia mengaku menerima pemberitahuan resmi dari Sony Interactive Entertainment (SIE), yang meminta agar tautan unduhan patch Bloodborne 60FPS yang ia buat segera dihapus dari internet.

Dalam unggahannya, McDonald menjelaskan bahwa ia tak memiliki pilihan selain mematuhi permintaan tersebut. Ia mengonfirmasi bahwa semua tautan terkait patch tersebut telah dihapus.

“Pada 21 Februari 2021, saya membuat dan merilis sebuah patch untuk Bloodborne yang memungkinkan game ini berjalan di 60FPS. Hari ini, saya menerima pemberitahuan penghapusan DMCA atas permintaan dari Sony Interactive Entertainment untuk menghapus semua tautan patch yang pernah saya bagikan di internet. Jadi, saya sudah melakukannya,” tulisnya.

Reaksi Gamer: Kecewa, Tapi Berharap Ada Pertanda

Keputusan Sony untuk menghapus patch buatan Lance McDonald menuai reaksi kecewa dari para gamer. Banyak yang menyayangkan tindakan ini, terutama karena Bloodborne sendiri hingga kini masih eksklusif untuk PS4 tanpa ada tanda-tanda versi remaster atau rilis di platform lain.

McDonald juga mengingat kembali pertemuannya dengan Shuhei Yoshida, mantan Presiden Sony Interactive Entertainment. Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah memberi tahu Yoshida secara langsung bahwa ia telah membuat mod patch untuk Bloodborne agar bisa berjalan di 60FPS. Respons Yoshida? Ia hanya tertawa mendengar hal tersebut.

Di sisi lain, beberapa gamer justru merasa penasaran dengan waktu penghapusan ini. Mereka menduga bahwa tindakan Sony bisa jadi merupakan pertanda bahwa perusahaan tersebut tengah merencanakan sesuatu terkait Bloodborne. Dugaan ini muncul karena dalam beberapa waktu terakhir, Sony beberapa kali memberikan petunjuk misterius kepada penggemar Bloodborne, seakan-akan memberi harapan bahwa game ini akan hadir di platform selain PS4.

Apakah Sony Sedang Mempersiapkan Bloodborne Remastered?

Spekulasi mengenai versi remaster atau port Bloodborne ke PC dan PS5 bukanlah hal baru. Namun, hingga kini Sony belum memberikan pengumuman resmi terkait rencana tersebut. Keputusan untuk menghapus patch McDonald yang baru dilakukan sekarang tentu semakin memicu dugaan bahwa Sony mungkin sedang menyiapkan kejutan bagi penggemar.

Apakah ini pertanda bahwa Bloodborne akan segera dirilis ulang dengan versi yang lebih optimal? Ataukah hanya upaya Sony untuk tetap mempertahankan eksklusivitas game ini? Kita tunggu saja perkembangannya.

Bagaimana pendapat kalian tentang keputusan Sony ini?

Loot Box di WWE 2K25 Bikin Heboh, Developer Siap Lakukan Perbaikan

Jakarta – Setelah mendapatkan banyak kritik dari komunitas gamer terkait mekanisme microtransaction dan loot box di WWE 2K24, 2K Games mengumumkan rencana untuk memperbaiki sistem tersebut dalam perilisan WWE 2K25 yang akan datang pada tahun 2025. Perusahaan game terkemuka ini berjanji akan memperbaiki masalah yang dirasakan oleh para penggemar terkait outfit eksklusif yang hanya bisa didapatkan melalui Loot Box, promo khusus, atau pembelian action figure.

Salah satu masalah utama yang dikeluhkan oleh para pemain adalah harga tinggi untuk base game, ditambah dengan biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk membeli Persona Card dengan outfit eksklusif. Hal ini semakin diperburuk oleh fakta bahwa beberapa kostum hanya tersedia jika pemain membeli produk fisik, seperti action figure tertentu, yang membuat banyak pemain merasa terbebani setelah mengeluarkan uang untuk membeli versi Anniversary Edition yang mahal.

Persona Card yang dijual dalam game memiliki mekanisme yang mirip dengan sistem microtransaction lainnya, seperti Ultimate Team di EA Sports FC atau MyTeam di NBA 2K. Namun, sistem ini tidak hanya menawarkan nilai keseluruhan yang lebih tinggi, tetapi juga membuka akses ke outfit eksklusif yang hanya bisa diperoleh dengan cara tertentu.

Beberapa dari outfit ini bahkan memungkinkan pemain untuk membawa kembali penampilan legendaris para pegulat, seperti John Cena pada tahun 2005 atau The Undertaker di tahun 1990. Namun, ada juga beberapa outfit yang memberikan kesan seperti action figure yang dirancang oleh Hasbro, yang dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi para penggemar setia WWE.

Menanggapi keluhan tersebut, Lynell Jinks, Creative Director 2K Games, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendengar suara para pemain dan berkomitmen untuk memperbaiki pengalaman mereka dalam WWE 2K25. “Kami menyadari bahwa ini adalah isu yang sangat penting. Kami akan mempertimbangkan untuk memberikan bundle eksklusif untuk Persona Cards dengan outfit unik, atau mungkin melengkapi seluruh outfit eksklusif dalam edisi Anniversary,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jinks menambahkan bahwa timnya kini berfokus pada penciptaan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pemain, di mana mereka tidak lagi merasa kesulitan untuk membuka akses ke konten yang telah dijanjikan, tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan yang memberatkan.

Dengan janji ini, para penggemar WWE berharap bahwa WWE 2K25 akan lebih menghargai pemain dan memberikan pengalaman yang lebih adil serta menyenangkan, tanpa terjebak dalam mekanisme microtransaction yang merugikan.