Author Archives: DL - Biandra

https://miaritz.com

Bocoran Mode Zombies di Call of Duty 2025, Hadirkan Latar yang Lebih Variatif

Setiap rilis terbaru Call of Duty selalu menghadirkan mode, peta, dan misi Campaign yang segar, termasuk mode Zombies yang telah menjadi ciri khas Treyarch sejak pertama kali diperkenalkan. Awalnya hanya sebagai bonus di akhir Campaign Call of Duty: World at War, kini mode Zombies menjadi daya tarik utama yang dinantikan banyak pemain, terutama setelah mengalami perubahan besar di Black Ops 6 tahun lalu.

Berdasarkan bocoran dari Tom Henderson melalui Insider Gaming, Treyarch tengah mengembangkan beberapa peta Zombies berbasis ronde untuk Call of Duty 2025. Studio yang juga masih menangani Black Ops 6 ini disebut sedang mencari latar unik untuk mode tersebut. Beberapa lokasi yang dikabarkan akan menjadi latar peta baru meliputi Jepang, New York, dan sebuah stasiun luar angkasa di Dark Aether.

Secara keseluruhan, Call of Duty 2025 dikabarkan akan menghadirkan enam peta Zombies baru. Selain itu, ada kabar bahwa peta ikonik Tranzit dari Black Ops 2 akan mendapatkan versi terbaru. Meskipun saat pertama kali dirilis peta ini sempat menuai pro dan kontra, kini banyak pemain yang mengapresiasi kehadirannya.

Saat ini belum ada informasi resmi mengenai fitur baru yang akan diperkenalkan dalam mode Zombies di Call of Duty 2025. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa cerita mode ini akan terus berkembang. Meski bocoran ini menarik untuk diikuti, para penggemar disarankan untuk tetap menunggu konfirmasi resmi karena kemungkinan adanya perubahan menjelang perilisan game.

Far Cry Multiplayer Direboot, Ubisoft Ulang Pengembangan di Tengah Jalan

Kabar terbaru mengenai proyek multiplayer dari seri Far Cry kembali mencuat setelah laporan dari Insider Gaming menyebutkan bahwa game tersebut mengalami reboot dalam tahap pengembangan. Far Cry Multiplayer, yang sebelumnya dikenal sebagai Project Maverick, awalnya merupakan bagian dari Far Cry 7 dan berfokus pada pengalaman extraction-shooter di dunia fiksi Alaska bernama Alashnica. Dalam game ini, pemain diharuskan bertahan hidup sambil menghadapi ancaman dari pemain lain, AI, serta berbagai elemen alam liar. Namun, ambisi besar dalam pengembangannya membuat Ubisoft Montreal dan Sherbrooke memutuskan untuk menjadikannya proyek mandiri sejak 2023.

Sayangnya, setelah dilakukan peninjauan internal, Ubisoft melihat adanya kendala yang membuat pengembangan Project Maverick perlu dirombak ulang. Kini, proyek tersebut dikabarkan kembali dalam tahap pembuatan prototipe, dengan sebagian tim pengembang yang sebelumnya terlibat dipindahkan ke Far Cry 7, atau Project Blackbird. Bahkan, sekitar 12 tim dari Ubisoft Berlin kini fokus mengerjakan game utama, sementara sekitar 50 tim pengembang lainnya terkena dampak restrukturisasi perusahaan yang dilakukan Ubisoft.

Belum ada kepastian mengenai kapan game ini akan dirilis, tetapi informasi yang beredar menunjukkan bahwa Ubisoft masih terus melakukan evaluasi terhadap arah pengembangannya. Karena semua kabar ini masih bersifat bocoran, ada kemungkinan perubahan lebih lanjut di masa depan. Para penggemar Far Cry tentu harus bersabar menunggu pengumuman resmi dari Ubisoft mengenai nasib Project Maverick dan Far Cry 7.

Dilarang Pakai Mai di Turnamen, Pro Player SF6 Ini Justru Raih Rp16 Miliar!

Street Fighter 6 terus menarik perhatian dengan kehadiran berbagai karakter baru dan legendaris. Salah satu karakter yang baru saja ditambahkan adalah Mai Shiranui, yang langsung menjadi favorit banyak pemain, terutama di kalangan gamer pria. Namun, sebuah kisah unik datang dari seorang pro player yang dilarang menggunakan karakter ini dalam turnamen resmi karena permintaan istrinya.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Walker Plus, Kakeru, seorang pro player Street Fighter 6, menceritakan pengalamannya selama bertanding di Capcom Cup 11. Ia mengaku sangat ingin menggunakan karakter Mai dalam turnamen tersebut, tetapi sang istri dengan tegas melarangnya. Perdebatan sempat terjadi di antara mereka, namun pada akhirnya Kakeru memutuskan untuk menghormati permintaan istrinya dan memilih karakter JP sebagai gantinya.

Keputusan ini ternyata membawa hasil yang tidak terduga. Dengan menggunakan JP, Kakeru berhasil mendominasi turnamen dan akhirnya keluar sebagai juara Capcom Cup 11. Ia pun membawa pulang hadiah utama senilai $1 juta atau sekitar Rp16,43 miliar. Sementara itu, hanya sedikit pro player yang memilih menggunakan Mai dalam turnamen tersebut, dengan Xiaohai menjadi satu-satunya pemain yang berhasil mencapai Top 16 menggunakan karakter tersebut.

Kisah ini membuktikan bahwa dalam dunia esports, pilihan karakter bukan satu-satunya faktor penentu kemenangan. Keputusan Kakeru untuk tidak menggunakan Mai, meskipun awalnya terasa berat, justru mengantarkannya pada kesuksesan besar di ajang bergengsi ini.