Tag Archives: game

https://miaritz.com

Perilisan Call of Duty Warzone Season 3 dan Black Ops 6 Terhambat, Kenapa?

Para penggemar Call of Duty: Warzone dan Black Ops 6 yang telah menantikan Season terbaru harus bersabar lebih lama. Pasalnya, Activision mengumumkan bahwa Season 3 untuk kedua game ini mengalami penundaan dari jadwal semula.

Season 3 Warzone dan Black Ops 6 Dijadwalkan Ulang

Awalnya, Season 3 Call of Duty: Warzone dan Black Ops 6 dijadwalkan rilis pada 20 Maret 2025. Namun, dalam pernyataan resminya, Activision mengonfirmasi bahwa jadwal rilis diundur menjadi 3 April 2025.

Menurut pihak developer, penundaan ini diperlukan agar mereka bisa menghadirkan konten yang lebih matang dan optimal untuk para pemain. Dalam pernyataannya, Activision menyebut bahwa Season 3 akan menjadi momen besar bagi kedua game, sehingga mereka membutuhkan waktu tambahan untuk menyempurnakan pengalaman bermain.

Verdansk Kembali, Kejutan Besar di Season 3?

Meski ada kabar penundaan, Activision tetap memberikan kejutan menarik bagi penggemar Warzone. Mereka telah merilis koleksi merchandise spesial Verdansk dalam rangka memperingati ulang tahun ke-5 Warzone yang jatuh pada 10 Maret 2025.

Namun, kejutan terbesar adalah kembalinya Verdansk, map Battle Royale legendaris Warzone. Activision sendiri sudah mengonfirmasi bahwa map tersebut akan kembali di musim semi tahun ini, meskipun tanggal pastinya masih dirahasiakan.

Banyak spekulasi yang beredar bahwa Verdansk kemungkinan besar akan dirilis bersamaan dengan Season 3, mengingat update ini disebut sebagai “momen besar” bagi franchise Call of Duty.

Reaksi Positif dari Pemain

Pengumuman penundaan ini justru disambut positif oleh sebagian besar komunitas pemain. Mereka memahami bahwa waktu tambahan yang diberikan dapat memastikan bahwa Season 3 hadir dalam kondisi terbaik, tanpa bug yang mengganggu pengalaman bermain.

Banyak pemain juga semakin yakin bahwa Verdansk benar-benar akan kembali dalam update kali ini. Antusiasme semakin meningkat karena map klasik ini telah lama dinantikan oleh komunitas Call of Duty sejak dihapus dari Warzone.

Dengan penundaan ini, para penggemar bisa berharap bahwa Season 3 Warzone dan Black Ops 6 akan menghadirkan pengalaman yang lebih maksimal, terutama jika Verdansk benar-benar hadir kembali dalam update mendatang.

Februari 2025: 5 Game Action RPG dengan Diskon Menarik di PlayStation Store!

Bagi pecinta game action role-playing (RPG), Februari 2025 menjadi waktu yang tepat untuk memperkaya koleksi permainan di PlayStation. PlayStation Store sedang mengadakan diskon besar-besaran untuk beberapa judul game action RPG populer.

Genre action RPG sendiri menawarkan perpaduan antara mekanisme pertarungan hack-and-slash yang dinamis dengan alur cerita yang mendalam. Bagi pemain yang kurang menyukai sistem pertarungan turn-based khas RPG klasik, genre ini bisa menjadi alternatif yang lebih seru.

Nah, untuk memanfaatkan promo ini, berikut lima game action RPG yang mendapat potongan harga besar di PlayStation Store!

1. Ghost of Tsushima: Director’s Cut – Diskon 58%

Game epik yang membawa pemain ke era feodal Jepang ini menawarkan pengalaman petualangan sebagai Jin Sakai, seorang samurai yang harus berjuang mempertahankan tanah kelahirannya dari invasi Mongol. Pemain dapat memilih untuk bertarung secara langsung dengan teknik samurai atau menggunakan strategi stealth untuk mengalahkan musuh.

Versi Director’s Cut menyertakan ekspansi Iki Island serta mode multiplayer Legends, yang menambah keseruan permainan. Dengan diskon 58%, harga game ini turun dari Rp1 juta menjadi Rp423 ribu.

2. Final Fantasy XVI Complete Edition – Diskon 25%

Seri terbaru dari Final Fantasy ini menghadirkan pertempuran yang lebih agresif dengan mekanisme hack-and-slash ala Devil May Cry. Pemain akan mengikuti kisah Clive Rosfield dalam pencarian balas dendamnya yang penuh aksi dan intrik.

Edisi Complete Edition mencakup dua ekspansi, Echoes of the Fallen dan The Rising Tide. Dengan potongan harga 25%, kini game ini bisa didapatkan seharga Rp772 ribu dari harga awal Rp1 juta.

3. Bloodborne The Old Hunters Edition – Diskon 50%

Bagi yang menyukai tantangan, Bloodborne dari FromSoftware menawarkan gameplay ala soulsborne dengan atmosfer dark fantasy yang menegangkan. Pemain akan menjelajahi kota Yharnam yang penuh misteri dan menghadapi berbagai makhluk mengerikan dalam pertempuran yang intens.

Edisi The Old Hunters mencakup ekspansi tambahan yang memberikan tantangan lebih besar. Dengan diskon 50%, harga game ini kini Rp255 ribu dari Rp509 ribu.

4. Dragon Quest Builders 2 Digital Deluxe Edition – Diskon 50%

Jika kamu menyukai kombinasi antara RPG dan elemen pembangunan ala Minecraft, Dragon Quest Builders 2 adalah pilihan yang tepat. Game ini mengajak pemain untuk membangun kembali dunia yang hancur, menghadapi monster, dan menciptakan pemukiman baru.

Dengan fitur Co-Op hingga empat pemain, game ini semakin seru dimainkan bersama teman. Edisi Digital Deluxe kini bisa didapatkan dengan harga Rp325 ribu dari Rp649 ribu berkat diskon 50%.

5. Assassin’s Creed Valhalla – Diskon 75%

Game ini membawa pemain ke era Viking dengan karakter utama Eivor Varinsdottir, yang bertarung demi kejayaan klannya. Berbeda dari seri Assassin’s Creed sebelumnya, Valhalla lebih fokus pada pertempuran brutal, tetapi tetap menyediakan elemen stealth bagi yang menginginkan pengalaman klasik.

Dengan diskon besar 75%, harga game ini turun dari Rp749 ribu menjadi hanya Rp187 ribu.

Jangan Lewatkan Kesempatan Ini!

Promo ini berlaku hingga 5 Maret 2025, jadi pastikan kamu segera mendapatkan game favoritmu sebelum diskon berakhir. Jangan sampai kelewatan kesempatan emas untuk menikmati game action RPG terbaik dengan harga lebih hemat!

Pencapaian Luar Biasa! 1 Juta Pemain Aktif di Monster Hunter Wilds

Para pecinta Monster Hunter kini dapat menikmati petualangan baru dengan hadirnya Monster Hunter Wilds. Game yang sangat dinanti-nantikan ini resmi dirilis pada 28 Februari 2025 untuk PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC. Tak butuh waktu lama, game ini langsung mendapat sambutan luar biasa dari para gamer di seluruh dunia.

Sejak perilisannya, media sosial dibanjiri berbagai diskusi dan pengalaman menarik dari para pemain yang berburu di dunia baru Monster Hunter Wilds. Namun, yang paling mengejutkan adalah jumlah pemain yang melonjak drastis hanya dalam waktu singkat, mencapai lebih dari 1 juta pemain aktif di Steam!

Monster Hunter Wilds Tembus 1 Juta Pemain di Steam!

Menurut data yang dikumpulkan oleh SteamDB, jumlah pemain yang memainkan Monster Hunter Wilds secara bersamaan telah menembus angka 1 juta pemain.

Hingga 1 Maret 2025, tercatat 1.058.945 pemain sedang aktif berburu di dunia Monster Hunter Wilds. Bahkan, puncak jumlah pemain yang online dalam waktu bersamaan mencapai 1.307.976 pemain, hanya dalam 24 jam setelah game ini dirilis.

Sukses Jadi Game Terpopuler di Steam, Kalahkan CS2 dan Dota 2!

Tak hanya mencetak angka pemain yang luar biasa, Monster Hunter Wilds juga sukses menjadi game paling populer di Steam saat ini. Berdasarkan laporan dari SteamDB, game ini berhasil menggeser beberapa game populer seperti Counter-Strike 2, PUBG: Battlegrounds, Dota 2, hingga Marvel Rivals dalam daftar game dengan jumlah pemain terbanyak.

Dengan tren positif ini, jumlah pemain Monster Hunter Wilds diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. Antusiasme tinggi dari komunitas gamer serta popularitas Monster Hunter yang sudah mendunia membuat game ini berpotensi memecahkan rekor baru di Steam.

Bagi kalian yang belum bergabung dalam perburuan, apakah kalian siap menjelajahi dunia baru Monster Hunter Wilds hari ini? 🎮🔥

Duka Industri Game! Warner Bros Batalkan Wonder Woman & Tutup Studio

Keputusan mengejutkan datang dari Warner Bros. Games dengan pembatalan game open-world Wonder Woman yang sudah lama dinanti. Game ini pertama kali diumumkan pada The Game Awards 2021, namun sejak saat itu perkembangan proyeknya sangat minim dan kabar terbarunya jarang terdengar. Kabar pembatalan game Wonder Woman ini semakin mengejutkan setelah Warner Bros. Games juga mengumumkan penutupan tiga studio pengembang game, termasuk Monolith Productions, Player First Games, dan WB Games San Diego.

Alasan utama dibalik pembatalan ini adalah berfokusnya perusahaan pada beberapa waralaba utama yang dianggap lebih menjanjikan dan potensial. Keputusan tersebut juga berkaitan dengan kinerja mengecewakan yang dialami oleh Warner Bros. pada tahun 2024. CEO JB Perrette menjelaskan bahwa perusahaan ingin mengembalikan reputasi mereka dalam menghasilkan game berkualitas tinggi dengan mengalihkan sumber daya untuk proyek-proyek yang lebih berpotensi. Beberapa waralaba utama yang akan menjadi fokus adalah Harry Potter/Hogwarts Legacy, Mortal Kombat, DC (terutama Batman), dan Game of Thrones.

Monolith Productions, yang selama ini dikenal sebagai pengembang game legendaris seperti Middle-earth: Shadow of Mordor dan F.E.A.R., kini ikut terdampak dengan penutupan studio ini. Studio yang telah menciptakan berbagai judul terkenal dan sukses di industri game ini ternyata tidak dapat bertahan di tengah perubahan strategi perusahaan. Beberapa game yang pernah dikeluarkan oleh Monolith Productions antara lain Middle-earth: Shadow of Mordor (2014), Middle-earth: Shadow of War (2017), serta F.E.A.R. dan sekuelnya, yang mendapatkan sambutan positif dari para gamer.

Pembatalan Wonder Woman dan penutupan studio ini menjadi titik balik yang suram bagi Warner Bros. Games, terutama setelah kegagalan proyek Suicide Squad: Kill the Justice League yang menuai banyak kritik, serta masa depan yang tidak pasti bagi game MultiVersus yang hampir dihentikan setelah bertahun-tahun pengembangan. Meskipun beberapa proyek masa depan seperti sekuel Hogwarts Legacy dan game Batman baru dari Rocksteady tengah dikabarkan sedang dikembangkan, informasi terkait keduanya masih sangat terbatas pada saat ini.

Keputusan ini memberikan gambaran jelas tentang tantangan yang dihadapi oleh Warner Bros. Games dalam mempertahankan eksistensinya di industri game yang semakin kompetitif. Kini, mereka tampaknya berusaha kembali mengarahkan fokus pada waralaba-waralaba besar yang telah terbukti kuat, sembari meninggalkan beberapa proyek ambisius yang belum mencapai potensi maksimal.

Marvel’s Spider-Man 2 Kini Resmi Bisa Dimainkan di Steam Deck!

Steam Deck, meskipun berada di tengah ketatnya persaingan pasar ultra mobile PC (UMPC), tampaknya tidak berniat untuk mundur begitu saja. Meskipun spesifikasinya tidak sekuat perangkat sejenis lainnya, konsol portable buatan Valve ini tetap mampu menjalankan berbagai game terbaru, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.

Untuk memberi kepastian kepada para penggunanya, Valve mengembangkan sistem verifikasi bernama Deck Verified. Sistem ini bertujuan untuk mengevaluasi kompatibilitas game dengan Steam Deck dan memastikan game tersebut dapat berjalan dengan baik. Baru-baru ini, sebuah pengumuman mencengangkan muncul, di mana game populer Marvel’s Spider-Man 2 mendapatkan status “terverifikasi” dan diklaim dapat dimainkan dengan lancar di Steam Deck. Ini tentu saja menjadi berita gembira bagi para penggemar game superhero yang juga pengguna Steam Deck. Namun, benarkah demikian?

Masalahnya, meskipun mendapatkan status Deck Verified, banyak pengguna yang mengeluhkan performa Spider-Man 2 di Steam Deck. Berdasarkan ulasan dari berbagai situs, termasuk SteamDeckHQ, game ini mengalami penurunan frame rate yang signifikan, bahkan bisa turun di bawah 30 fps pada beberapa skenario. Ini tentu saja membuat pengalaman bermain menjadi kurang optimal. Selain itu, masalah lain yang ditemukan adalah crash yang sering terjadi, yang menurut Noah Kupetsky, penulis SteamDeckHQ, disebabkan oleh penggunaan RAM yang tinggi. Hal ini jelas menjadi pekerjaan rumah bagi pengembang game Spider-Man 2 untuk segera mengatasi masalah ini agar para pemain dapat menikmati pengalaman bermain yang lebih lancar.

Tentu saja, situasi ini menimbulkan keraguan besar terhadap sistem Deck Verified yang diterapkan oleh Valve. Beberapa gamer merasa bahwa status verifikasi yang diberikan Valve terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Bahkan ada banyak game yang meskipun tidak terdaftar sebagai Deck Verified, namun bisa dimainkan dengan lancar di Steam Deck. Hal ini menambah keraguan banyak pengguna terhadap akurasi sistem verifikasi tersebut.

Fakta bahwa Deck Verified tidak sepenuhnya sempurna memang tak dapat disangkal. Meskipun sistem ini diperkenalkan dengan harapan untuk memudahkan pengguna dalam memilih game yang kompatibel, semakin banyaknya game yang dirilis kini membuat Valve kewalahan untuk menguji satu per satu. Untuk mengatasi hal ini, banyak gamer yang kini beralih memeriksa situs seperti ProtonDB, yang mengumpulkan laporan dari pengguna Steam Deck yang telah mencoba game tertentu, lengkap dengan setting dan pengaturan yang digunakan. Dengan begitu, para pengguna bisa mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai performa sebuah game sebelum memainkannya di Steam Deck.

Jelas, meskipun Steam Deck terus berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kompatibilitasnya, sistem Deck Verified masih menyisakan banyak ruang untuk perbaikan. Namun, para penggemar game bisa tetap berharap agar Valve segera menemukan solusi untuk masalah ini, sehingga Steam Deck bisa tetap menjadi pilihan utama bagi para gamer di masa depan.

Promo Gila! Epic Games Kasih Dua Game PC Gratis dan Diskon Besar

Kabar menyenangkan datang dari Epic Games, yang kembali memanjakan para gamer dengan penawaran menarik. Tidak hanya membagikan dua game PC gratis, mereka juga memberikan diskon besar hingga 90% untuk pembelian game-game PC populer. Penawaran ini bisa menjadi kesempatan emas bagi para pemain yang ingin memperluas koleksi game mereka tanpa merogoh kocek terlalu dalam.

Untuk dua game gratis yang bisa diklaim, para gamer sudah bisa mengunduhnya sejak malam tanggal 20 Februari 2025. Namun, sayangnya penawaran ini hanya berlangsung hingga 27 Februari 2025 pukul 23.00 WIB, jadi pastikan untuk segera mengklaimnya sebelum terlambat!

Game Gratis: Garden Story dan World War Z Aftermath

Game pertama yang ditawarkan adalah Garden Story, sebuah permainan yang mengajak pemain untuk menjelajahi dunia yang penuh warna dan melakukan petualangan seru. Sedangkan game kedua, World War Z Aftermath, memberikan pengalaman berbeda dengan tema aksi dan survival yang intens, di mana pemain harus bertahan hidup di dunia yang dikuasai oleh zombie.

Meskipun kedua game ini menawarkan gameplay yang sangat berbeda, keduanya tetap memberikan pengalaman seru yang akan membuat pemain betah berlama-lama. Sebelum mengunduhnya, pastikan perangkat PC Anda sudah memenuhi spesifikasi sistem yang diperlukan untuk menjalankan game-game tersebut dengan lancar.

Spesifikasi PC yang Dibutuhkan:

  • Garden Story:
    • Sistem Operasi: Windows Vista
    • Prosesor: 2GHz
    • RAM: 2GB
    • Penyimpanan: 100MB
    • Grafik: Memori video 256MB
    • DirectX: Versi 10
  • World War Z Aftermath:
    • Sistem Operasi: Windows 7 atau lebih baru
    • Prosesor: AMD A10-5700, Intel Core i3-3220, atau AMD Ryzen 5 2400G
    • RAM: 8GB-16GB
    • Penyimpanan: 45GB
    • Grafik: Radeon HD 5870, GF650Ti, atau GeForce GTX 960

Diskon hingga 90% untuk Game Populer

Bagi gamer yang merasa dua game gratis belum cukup, Epic Games juga sedang menggelar Winter Sale dengan diskon besar-besaran hingga 90% untuk sejumlah game AAA. Beberapa game terpopuler yang mendapatkan potongan harga signifikan antara lain Red Dead Redemption 2, Hogwarts Legacy, Cyberpunk 2077, dan masih banyak lagi.

Contohnya, Need for Speed Heat Deluxe Edition yang biasanya dihargai Rp 759 ribu, kini dijual hanya dengan harga Rp 75.900, sedangkan Mass Effect Legendary Edition yang awalnya seharga Rp 659 ribu kini bisa didapatkan dengan harga Rp 65.900. Diskon besar ini tentu akan memudahkan gamer untuk mendapatkan game-game favorit dengan harga yang lebih terjangkau.

Berikut adalah beberapa game PC dengan diskon hingga 90% yang tersedia di Epic Games Store:

  • Red Dead Redemption 2: Ultimate Edition – Rp 212.000
  • EA SPORTS FC 25 Ultimate Edition – Rp 1.139.000
  • Dead by Daylight – Rp 87.956
  • Hogwarts Legacy: Digital Deluxe Edition – Rp 269.700
  • The Witcher 3: Wild Hunt Complete Edition – Rp 57.600
  • Star Wars Jedi: Survivor – Rp 189.750
  • Assassin’s Creed Mirage – Rp 231.600
  • F1 24 – Rp 113.850
  • Overcooked! 2 – Rp 33.749
  • Alan Wake Remastered – Rp 39.021
  • Battlefield 2042 – Rp 98.850
  • Death Stranding Director’s Cut – Rp 269.999
  • Sifu – Rp 91.999

Dengan berbagai penawaran menarik ini, para gamer tidak hanya bisa menikmati game gratis, tetapi juga memperoleh game-game premium dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Jangan lewatkan kesempatan ini dan pastikan untuk mengklaim game gratis serta memanfaatkan diskon besar sebelum periode promo berakhir pada 27 Februari 2025.

Infinity Nikki Siap Hadir di Steam, Penggemar Game PC Antusias

Setelah resmi diluncurkan secara global pada 5 Desember 2024, Infinity Nikki langsung menarik perhatian para gamer di berbagai platform, termasuk PlayStation 5, PC melalui Epic Games Store, serta perangkat iOS dan Android. Dalam waktu delapan hari sejak rilis, game ini sukses mencatatkan lebih dari 20 juta unduhan. Kini, kabar baik datang bagi pengguna PC, karena Infinity Nikki akan segera hadir di Steam!

Infinity Nikki Segera Tersedia di Steam

Tim pengembang di balik Infinity Nikki baru saja mengonfirmasi bahwa game ini akan dirilis di Steam. Walaupun tanggal pastinya masih dirahasiakan, para pemain sudah dapat menambahkan game ini ke daftar wishlist mereka di Steam mulai sekarang. Sebagai bentuk apresiasi kepada komunitas, Infold Games telah menyiapkan hadiah spesial bagi pemain yang berpartisipasi dalam wishlist milestone.

Hadiah Spesial untuk Wishlists Milestone

Infold Games berencana memberikan berbagai hadiah menarik jika jumlah wishlist di Steam mencapai target tertentu. Berikut milestone yang telah diumumkan:

  • 100.000 wishlist – Hadiah pertama akan diperlihatkan kepada publik.
  • 200.000 wishlist – “The Final Surprise” akan diungkap.

Dengan jutaan pemain yang telah mengunduh Infinity Nikki, mencapai angka 200.000 wishlist bukanlah hal yang sulit. Namun, hingga saat ini, Infold Games masih belum mengungkap apakah milestone pertama sudah tercapai atau belum. Kemungkinan besar, mereka menunggu momen yang tepat untuk memberikan pengumuman besar kepada komunitas.

Fitur Cross-Progression dan Konten Baru

Bagi para pemain yang sudah bermain di platform lain dan berencana beralih ke Steam, Infold Games memastikan bahwa Infinity Nikki akan mendukung fitur Cross-Progression. Dengan fitur ini, pemain dapat melanjutkan progres permainan mereka tanpa harus memulai dari awal di platform baru.

Sebagai game free-to-play, Infinity Nikki tetap akan mempertahankan model bisnisnya di Steam. Namun, keberlanjutan game ini bergantung pada microtransactions yang memungkinkan pemain untuk membeli berbagai item kosmetik dan skin eksklusif. Infold Games juga telah menyiapkan banyak konten baru, termasuk item kosmetik, peran karakter baru, mode permainan tambahan, serta kolaborasi spesial yang akan diumumkan dalam waktu dekat.

Dalam pembaruan mendatang, kosmetik dalam game akan menggunakan mata uang eksklusif yang disebut Stardust, yang bisa dikumpulkan hanya di dalam Infinity Nikki. Dengan banyaknya fitur menarik yang disiapkan, kehadiran Infinity Nikki di Steam dipastikan akan semakin memperluas komunitas pemainnya!

Mengupas Sejarah Game FPS, Genre yang Kian Populer

Game First-Person Shooter (FPS) telah menjadi salah satu genre yang paling digemari di dunia, baik di platform desktop maupun smartphone. Popularitasnya semakin meningkat berkat banyaknya pilihan game FPS yang menghadirkan gameplay seru dan kompetitif. Keunggulan lain dari game FPS adalah kemampuannya untuk dimainkan secara online, memungkinkan para pemain berinteraksi dan bertanding dengan orang lain dari berbagai penjuru dunia.

Beberapa judul besar seperti Counter-Strike, Call of Duty Mobile, Apex Legends, hingga Valorant menjadi bukti bagaimana game FPS terus berkembang dan mempertahankan penggemarnya. Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah panjang game FPS hingga bisa mencapai popularitasnya saat ini? Berikut ulasan lengkap mengenai evolusi game FPS dari masa ke masa.

Awal Mula Game FPS: Kemunculan di Era 1970-an

Game First-Person Shooter merupakan sub-genre dari action game yang berfokus pada penggunaan senjata api atau senjata ranged dengan sudut pandang orang pertama. Artinya, pemain akan melihat dunia dalam game seolah-olah melalui mata karakter yang mereka kendalikan, memberikan pengalaman bermain yang lebih imersif.

Berbeda dengan Third-Person Shooter (TPS) yang menampilkan karakter secara utuh dari sudut pandang orang ketiga, game FPS benar-benar menempatkan pemain di dalam dunia permainan. Sejarah game FPS sendiri dimulai lebih dari 50 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1973, dengan munculnya Maze War.

Game ini dikembangkan oleh seorang siswa SMA yang sedang menjalani program magang di NASA Ames Research Center. Meskipun secara tampilan sederhana dan lebih mirip screensaver di sistem operasi Windows lama, Maze War telah memperkenalkan konsep permainan di mana pemain bergerak dalam labirin dan menembak musuh berbentuk bola mata. Sayangnya, game ini tidak dikomersialkan secara luas dan hanya sebatas proyek konsep, tetapi tetap dikenang sebagai salah satu pionir dalam sejarah game FPS.

Era 1980-an: Game FPS Mulai Dikenal Lewat Mesin Arcade

Memasuki dekade 1980-an, game FPS mulai berkembang dengan hadirnya Battlezone, game besutan Atari yang menjadi FPS pertama yang dipasarkan secara luas. Dalam permainan ini, pemain mengendalikan tank dengan tujuan menghancurkan tank musuh sambil menghindari serangan misil.

Dibandingkan pendahulunya, Battlezone menawarkan pengalaman bermain yang lebih mulus dengan fitur rotasi kamera yang lebih baik. Selain itu, muncul pula game lain seperti Wizard of Wor dari Midway, yang turut meramaikan pasar game FPS pada masa itu.

Yang membuat game FPS semakin dikenal luas adalah popularitasnya di mesin arcade, tempat para pemain bisa menikmati game dengan memasukkan koin. Hal ini membuat genre ini semakin berkembang dan menarik perhatian lebih banyak orang.

Era 1990-an: Revolusi Game FPS dengan Teknologi Modern

Tahun 1990-an menjadi era emas bagi game FPS dengan kemunculan sejumlah judul legendaris yang mendefinisikan genre ini hingga sekarang. Salah satu yang paling berpengaruh adalah DOOM, game besutan id Software yang dirilis pada tahun 1993.

DOOM tidak hanya menawarkan pertempuran seru, tetapi juga menghadirkan mode multiplayer, membuatnya semakin digemari oleh pemain di seluruh dunia. Bahkan, popularitas DOOM begitu besar hingga memunculkan istilah “DOOM Addiction”, yang menggambarkan betapa banyak orang yang kecanduan memainkannya, termasuk di lingkungan kantor dan kampus.

Selain DOOM, beberapa game FPS lain yang lahir di era ini adalah Wolfenstein 3D dan Quake, yang menjadi fondasi bagi game-game FPS modern. Di penghujung dekade 90-an, tepatnya pada tahun 1998, game FPS semakin matang dengan hadirnya Half-Life, yang dikembangkan oleh Valve.

Half-Life membawa elemen narasi yang lebih dalam ke dalam game FPS, mengubah cara pemain menikmati genre ini. Selain itu, pada era yang sama, lahir pula Tom Clancy’s Rainbow Six, yang kemudian menginspirasi lahirnya game legendaris lainnya, yaitu Counter-Strike.

Awalnya, Counter-Strike hanya merupakan mod dari Rainbow Six yang dikembangkan oleh Minh “Gooseman” Le dan Jess Cliffe. Meski tidak menghadirkan inovasi besar dalam mekanisme permainannya, pengaruh Counter-Strike sangat besar dalam membentuk budaya game FPS, terutama di kalangan pemain di Indonesia.

Era 2010 ke Atas: Dominasi Game FPS di Industri Game Modern

Memasuki era 2010-an, game FPS terus mengalami inovasi besar-besaran. Para pengembang mulai memperkenalkan konsep-konsep baru agar genre ini tidak terasa monoton. Salah satu contohnya adalah penggabungan elemen FPS dengan game rhythm, seperti dalam BPM: Bullets Per Minute dan Metal: Hellsinger.

Tidak hanya itu, genre FPS juga menjadi bagian penting dalam e-sports, dengan berbagai turnamen besar yang mempertemukan para pemain profesional dari seluruh dunia. Beberapa game FPS yang menjadi andalan dalam e-sports antara lain:

  • Apex Legends
  • Overwatch
  • Valorant
  • Rainbow Six: Siege
  • Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO)

Game-game ini terus mendapatkan pembaruan dan konten baru selama masih diminati oleh pasar, menjadikannya sebagai salah satu genre paling berkelanjutan di industri game.

Selain game FPS kompetitif, ada juga game FPS yang menawarkan pengalaman naratif yang mendalam. Beberapa judul terkenal dalam kategori ini antara lain:

  • Call of Duty
  • Battlefield
  • Borderlands
  • Far Cry
  • Titanfall
  • Metro Exodus
  • Halo

Keberagaman tema dan konsep dalam game FPS membuktikan bahwa genre ini terus berevolusi dan mampu menarik berbagai jenis pemain.

Kesimpulan

Dari kemunculannya lebih dari 50 tahun lalu hingga era modern, game FPS telah mengalami perkembangan luar biasa. Teknologi yang semakin canggih memungkinkan game-game ini dimainkan secara online di berbagai perangkat, mulai dari PC hingga smartphone.

Bagi para penggemar game FPS, memiliki perangkat gaming yang mumpuni sangat penting agar bisa menikmati pengalaman bermain yang optimal. Jika kamu sedang mencari smartphone atau laptop untuk bermain game FPS favoritmu, kamu bisa menemukannya dengan mudah di Eraspace.

Di sana, tersedia berbagai pilihan perangkat gaming dari merek ternama yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Kamu bisa mengaksesnya melalui website resmi Eraspace atau mengunduh aplikasi Eraspace di perangkatmu.

Jadi, tunggu apa lagi? Temukan perangkat gaming terbaikmu di Eraspace sekarang juga dan nikmati pengalaman bermain game FPS tanpa hambatan!

Ragnarok Classic Hadirkan Fitur Baru, Hadiah Rp 40 Juta Menanti!

Untuk menghadirkan pengalaman bermain yang lebih seru dan penuh tantangan, Gravity Game Link, penerbit game asal Korea Selatan, kembali menghadirkan fitur legendaris dalam Ragnarok Classic, yakni War of Emperium.

Fitur ini memungkinkan para pemain untuk membentuk guild dan bertarung memperebutkan kastil demi memperkuat dominasi mereka di dunia Ragnarok. Tidak hanya sekadar pertempuran biasa, War of Emperium juga menjadi ajang adu strategi dan kekompakan antar-guild, di mana para pemimpin dapat menunjukkan keahlian mereka dalam memimpin tim menuju kemenangan.

War of Emperium: Pertempuran Guild yang Penuh Strategi

Co-President Gravity Game Link, Harry Choi, mengungkapkan bahwa pihaknya dengan bangga menghadirkan kembali War of Emperium dalam Ragnarok Classic, mengingat fitur ini telah menjadi favorit para pemain sejak dulu.

“Kami ingin mengajak semua pemain untuk merasakan kembali keseruan pertempuran guild yang penuh aksi dan strategi di Ragnarok Classic,” ujar Harry dalam keterangan resminya, Senin (17/2/2025).

Tak hanya memberikan pengalaman bertarung yang mendebarkan, ajang ini juga menawarkan hadiah menggiurkan bagi pemenang. Guild yang berhasil merebut kastil akan berkesempatan memenangkan total hadiah senilai Rp 40 juta, menjadikannya salah satu event yang paling dinantikan oleh komunitas Ragnarok di Indonesia.

Ragnarok Classic: Nostalgia dalam Balutan Fitur Modern

Setelah melewati fase Closed Beta Test pada akhir 2024, Ragnarok Classic kini resmi dirilis untuk mengajak para pemain bernostalgia dengan dunia Ragnarok yang klasik namun tetap relevan dengan perkembangan zaman. Sebagai interpretasi modern dari Ragnarok Online, game ini menghadirkan berbagai elemen ikonis yang telah melekat di hati para pemain lama, seperti sistem Job, Map, dan ribuan monster khas yang membangkitkan kenangan masa lalu.

Namun, untuk memberikan kenyamanan dan pengalaman bermain yang lebih baik, Ragnarok Classic juga telah dilengkapi dengan antarmuka dan fitur-fitur terbaru yang dirancang agar lebih mudah diakses oleh pemain lama maupun generasi baru.

Sistem Revo-Classic: Perpaduan Nostalgia dan Inovasi

Salah satu keunggulan Ragnarok Classic terletak pada penerapan sistem Revo-Classic, yang membedakannya dari versi sebelumnya. Sistem ini merupakan perpaduan antara mekanisme klasik dengan beberapa elemen pembaruan (renewal) yang telah disesuaikan agar tetap seimbang.

Melalui sistem ini, pemain dapat menikmati pengalaman bermain yang tetap mempertahankan esensi klasik Ragnarok, namun dengan berbagai peningkatan yang membuat gameplay lebih adil dan menyenangkan. Tak hanya membawa kembali nuansa Ragnarok di era kejayaannya, sistem ini juga memperkenalkan sejumlah penyesuaian yang membuat permainan semakin menarik, terutama bagi para penggemar lama yang ingin merasakan kembali atmosfer Ragnarok klasik dengan kenyamanan modern.

Untuk memastikan pengalaman bermain yang lebih lancar dan aman, Gravity Game Link juga telah menghadirkan berbagai fitur canggih, di antaranya:

  • Sistem Offline Vending, yang memungkinkan pemain melakukan transaksi jual beli tanpa harus selalu online.
  • Antarmuka pengguna terbaru, yang dirancang agar lebih responsif dan nyaman digunakan.
  • Sistem proteksi terkini, yang menjaga keamanan data pemain dan mencegah penyalahgunaan akun.

Selain itu, penyesuaian pada episode klasik, seperti pilihan Job, desain Map, dan formula Skill, turut dihadirkan untuk memperkuat unsur nostalgia yang banyak dirindukan oleh para pemain lama.

Dengan teknologi yang semakin berkembang, Ragnarok Classic tidak hanya mengajak pemain untuk mengenang masa lalu, tetapi juga memberikan pengalaman bermain yang lebih menyenangkan dan nyaman. Kini, para petualang dapat menjelajahi dunia Rune Midgard dengan lebih lancar, mengembangkan karakter mereka, serta menikmati kembali keseruan yang telah menjadi bagian dari sejarah game MMORPG legendaris ini.

Kesimpulan

Kembalinya War of Emperium dalam Ragnarok Classic menjadi angin segar bagi para pemain yang telah lama merindukan pertempuran guild yang penuh strategi. Dengan hadiah besar yang ditawarkan serta kombinasi elemen klasik dan modern, Ragnarok Classic siap membawa pengalaman bermain yang lebih seru dan kompetitif bagi komunitasnya di Indonesia.

Apakah guild milikmu siap untuk menjadi penguasa kastil di War of Emperium kali ini? 💥🎮

Karyawan Diberhentikan, Apa yang Terjadi pada Developer Marvel Rivals?

Marvel Rivals, game besutan NetEase yang sedang naik daun, telah mencatatkan kesuksesan besar dengan jumlah pemain aktif yang tinggi dan keuntungan yang menggiurkan. Namun, di balik keberhasilan tersebut, muncul kabar mengejutkan bahwa sejumlah staf pengembang game ini justru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kabar ini sontak menimbulkan tanda tanya besar di kalangan penggemar. Bagaimana mungkin sebuah game yang tengah berjaya justru mengalami pengurangan staf?

Game Director Marvel Rivals Dilepas dari Studio

Berdasarkan informasi yang diunggah melalui LinkedIn oleh Game Director NetEase Games, Thaddeus Sasser, ia mengonfirmasi bahwa dirinya telah resmi keluar dari studio, meskipun Marvel Rivals baru saja mencetak kesuksesan besar dalam dua bulan sejak peluncurannya.

“Industri ini memang aneh. Saya dan tim yang menciptakan Marvel Rivals—franchise baru yang sukses besar untuk NetEase—kini telah mengalami PHK,” ungkap Sasser dalam pernyataannya.

Dalam profil pribadinya, ia menjelaskan bahwa dirinya telah bergabung dengan NetEase Games sejak Januari 2023 dan bekerja di tim riset serta pengembangan. Tim ini bertanggung jawab dalam eksplorasi konsep baru untuk desain level, mekanik gameplay, hingga inovasi lainnya yang bisa diterapkan dalam game.

Sasser dan anggota tim yang terdampak PHK berbasis di kantor NetEase Seattle. Mereka telah berkontribusi dalam strategi desain serta pengembangan selama beberapa tahun terakhir. Ia pun menyebut pengalamannya di sana sebagai sebuah perjalanan yang luar biasa.

Mengapa Karyawan Marvel Rivals Kena PHK?

Keputusan PHK terhadap tim Marvel Rivals tentu menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan komunitas gaming. Banyak yang mempertanyakan bagaimana sebuah game yang sukses tidak bisa menjamin keamanan kerja bagi para pengembangnya.

Namun, analis industri video game Daniel Ahmad, melalui akun Twitter/X, memberikan sedikit penjelasan terkait pemangkasan karyawan ini.

“Perlu dicatat bahwa PHK ini hanya berdampak pada tim yang berbasis di Amerika Serikat, bukan pada tim pengembangan utama yang berada di China. Ini merupakan bagian dari evaluasi ulang investasi NetEase terhadap studio-studio di luar negeri,” jelas Ahmad.

Lebih lanjut, menurut informasi dari Nick Calandra—anggota tim Second Wind—total ada enam orang yang terkena dampak PHK ini. Bahkan, kabarnya seluruh divisi Marvel Rivals yang berbasis di Amerika Utara mengalami pembubaran.

Sejauh ini, NetEase belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan PHK tersebut. Kemungkinan besar, alasan di balik langkah ini akan terungkap dalam laporan finansial perusahaan yang akan datang.

Meski kabar ini mengecewakan, Marvel Rivals masih tetap menjadi salah satu game yang paling dinantikan perkembangannya. Apakah PHK ini akan berdampak pada masa depan game ini? Kita tunggu saja kabar selanjutnya.