Author Archives: DL - MOYO

https://miaritz.com

InZoi Studio Ubah Haluan: DRM Dihapus, Komunitas Sambut Gembira

Menjelang peluncurannya, InZoi Studio mengambil keputusan signifikan yang dapat memengaruhi masa depan game ini. Sebelum rilis penuh, pengembang lebih dulu menghadirkan InZoi Creative Studio, sebuah versi yang memungkinkan pemain mengeksplorasi fitur pembuatan karakter serta mode kreatif. Namun, antusiasme komunitas sedikit meredup setelah diketahui bahwa perangkat lunak DRM Denuvo disertakan dalam versi ini. DRM kerap digunakan dalam pengembangan game untuk mencegah pembajakan, tetapi teknologi ini sering kali dikritik karena dapat menurunkan performa, memerlukan koneksi internet yang selalu aktif, dan berisiko membuat game tidak dapat diakses di masa depan.

Keberadaan DRM dalam InZoi Creative Studio menjadi sumber ketidakpuasan, terutama bagi komunitas modding yang melihatnya sebagai penghalang dalam berkreasi. Merespons umpan balik negatif ini, InZoi Studio mengambil langkah cepat dengan mengumumkan penghapusan Denuvo. Melalui pernyataan resmi di Discord, sutradara Hyung-jun Kim menjelaskan bahwa awalnya Denuvo diterapkan sebagai perlindungan terhadap distribusi ilegal. Namun, setelah mendengar masukan dari komunitas, mereka menyadari bahwa keputusan tersebut bertentangan dengan harapan pemain. Meskipun ada risiko peningkatan pembajakan setelah rilis, mereka yakin bahwa menghapus DRM akan memberikan kebebasan lebih bagi komunitas, memungkinkan interaksi serta inovasi yang lebih luas.

Langkah ini mendapat respons positif dari para calon pemain. Di forum Reddit, seorang pengguna bahkan menyatakan bahwa keputusan ini membuatnya semakin tertarik untuk membeli game tersebut. InZoi Studio pun terus menunjukkan keterbukaannya dengan merilis roadmap berisi rencana pembaruan mendatang. Game ini dijadwalkan rilis dalam akses awal untuk PC pada 28 Maret, sementara versi konsol untuk PlayStation 5 dan Xbox Series X/S dipastikan menyusul di kemudian hari.

Mod Peta GTA 6 di GTA 5 Dihapus, Take-Two Bertindak Cepat

Sebuah mod yang mereplikasi peta Grand Theft Auto 6 (GTA 6) ke dalam Grand Theft Auto 5 (GTA 5) telah dihapus setelah menarik perhatian Take-Two Interactive, perusahaan induk Rockstar Games. Mod ini dibuat berdasarkan bocoran informasi mengenai GTA 6 dan tampaknya tidak mendapat restu dari Take-Two untuk tetap beredar. Permintaan terhadap konten seputar GTA 6 memang terus meningkat, mengingat penggemar telah menunggu sekuel GTA 5 sejak perilisannya pada 2013. Setiap kali Rockstar Games meluncurkan seri baru Grand Theft Auto, mereka selalu menghadirkan inovasi besar dalam dunia game open-world. Dengan jadwal rilis GTA 6 yang ditetapkan pada 2025, antusiasme penggemar semakin tinggi, meskipun Rockstar tampaknya ingin menjaga informasi resmi tetap terkendali.

Seorang modder bernama Dark Space baru-baru ini menciptakan peta dalam GTA 5 berdasarkan bocoran informasi mengenai GTA 6. Mod ini memungkinkan pemain untuk merasakan tampilan awal dari lingkungan yang kemungkinan besar akan ada dalam GTA 6. Video gameplay dari mod tersebut diunggah ke kanal YouTube Dark Space dan langsung mendapat perhatian besar dari komunitas GTA dan para modder. Namun, Take-Two segera mengambil langkah hukum dengan mengajukan klaim hak cipta terhadap video tersebut. Dark Space akhirnya menghapus unggahan tersebut dan memberikan respons bahwa mod ini mungkin terlalu akurat dalam menggambarkan peta GTA 6, sehingga memicu tindakan dari Take-Two.

Spekulasi mengenai peta GTA 6 telah berkembang sejak lama, terutama setelah berbagai bocoran yang menyebutkan bahwa game ini akan berlokasi di Leonida, dengan fokus utama di Vice City, kota fiksi yang terinspirasi dari Miami, Florida. Para pemain terakhir kali mengunjungi Vice City lebih dari satu dekade lalu, dan kehadiran kota ini dalam GTA 6 tentu menghadirkan suasana baru dibandingkan Los Santos dalam GTA 5. Trailer perdana GTA 6 yang dirilis pada Desember 2023 langsung viral dan menjadi salah satu video non-musik paling banyak ditonton di YouTube. Hingga kini, Rockstar belum mengumumkan kapan trailer kedua akan dirilis, namun banyak penggemar berspekulasi bahwa April bisa menjadi momen penting bagi berita terbaru mengenai GTA 6.

Sambil menunggu informasi resmi lebih lanjut, para pemain masih dapat menikmati eksplorasi di dunia Grand Theft Auto 5, yang meskipun telah berusia lebih dari satu dekade, tetap menjadi salah satu game open-world terbaik sepanjang masa.

Resident Evil 3 Remake Kini Hadir di Perangkat Apple, Hadirkan Teror di Genggaman

Kabar gembira bagi para penggemar survival horror! Resident Evil 3 Remake kini resmi tersedia untuk perangkat iPhone, iPad, dan Mac, membawa pengalaman bertahan hidup dari Raccoon City ke platform mobile. Dengan dukungan teknologi Apple Silicon, game ini dioptimalkan untuk menghadirkan visual memukau dan gameplay yang tetap lancar di perangkat yang lebih kecil. Para pemain kini bisa kembali merasakan ketegangan saat Jill Valentine menghadapi gerombolan zombie dan ancaman Nemesis tanpa kehilangan kualitas grafis maupun performa.

Salah satu fitur unggulan dalam versi ini adalah dukungan cross-progression, yang memungkinkan pemain untuk melanjutkan permainan dari satu perangkat ke perangkat lainnya tanpa kehilangan progres. Selain itu, kontrol layar sentuh telah disesuaikan agar tetap nyaman digunakan, meskipun pemain juga bisa menggunakan kontroler eksternal untuk pengalaman bermain yang lebih maksimal. Dengan opsi pengaturan grafis yang fleksibel, pemain dapat menyesuaikan kualitas visual sesuai dengan kemampuan perangkat mereka, memastikan keseimbangan antara performa dan tampilan yang optimal.

Langkah Capcom untuk membawa Resident Evil 3 Remake ke ekosistem Apple memperluas jangkauan game ini dan memberikan akses lebih luas bagi penggemar. Dengan kehadiran versi mobile ini, pemain kini bisa merasakan kengerian kota yang dipenuhi zombie kapan saja dan di mana saja, tanpa harus bergantung pada konsol atau PC. Adaptasi ini semakin membuktikan bahwa pengalaman gaming berkualitas tinggi kini dapat dinikmati dalam genggaman tangan. Ditambah lagi, dengan dukungan pembaruan konten dan optimalisasi yang terus dilakukan, pengalaman bermain di perangkat Apple akan semakin memuaskan dan mendekati versi konsol maupun PC.

Chemical-Burn, FPS Baru Penerus Spiritual Half-Life 2 dari Tim Modder NoVR

Tim yang sebelumnya sukses mengembangkan mod Half-Life Alyx NoVR kini tengah mengerjakan proyek game FPS terbaru mereka, Chemical-Burn. Game ini digadang-gadang sebagai penerus spiritual Half-Life 2, menghadirkan nuansa serta mekanisme yang sangat familiar bagi para penggemar franchise legendaris Valve. Sejak lama, komunitas pemain menantikan kehadiran Half-Life 3, namun hingga kini, Valve belum memberikan kepastian mengenai kelanjutan seri tersebut. Half-Life: Alyx memang menjadi langkah maju dengan kualitas yang luar biasa, tetapi keterbatasan penggunaan headset VR membuat banyak pemain tak bisa menikmati pengalaman itu. Hal ini mendorong lahirnya proyek Half-Life Alyx NoVR, yang kini berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar—game orisinal berjudul Chemical-Burn.

Dalam game ini, pemain akan berperan sebagai Cindy, seorang protagonis yang menjelajahi dunia dystopian berbahaya bersama anjing setianya, Buddy. Mereka harus bertahan melawan berbagai ancaman seperti drone, robot, dan makhluk lainnya. Dari segi desain, Chemical-Burn sangat terinspirasi oleh Half-Life 2, mulai dari bentuk senjata hingga atmosfer kota yang mirip dengan Water Hazard di HL2. Bahkan, karakter Buddy yang menemani Cindy mengingatkan pada Dog, robot ikonik dari Half-Life 2.

Meskipun memiliki banyak elemen yang mengacu pada Half-Life, Chemical-Burn tetap menghadirkan inovasi tersendiri. Buddy bukan sekadar pendamping, tetapi juga memiliki peran aktif dalam pertempuran, membantu mengumpulkan amunisi, dan membuka jalur tersembunyi. Selain itu, game ini mengusung elemen immersive simulation yang memungkinkan pemain menyusun strategi dalam pertarungan. Pemain juga dapat memiliki apartemen pribadi yang berfungsi sebagai tempat berlindung sekaligus memperdalam cerita dunia dalam game.

Selain Half-Life, Chemical-Burn juga mendapat pengaruh besar dari System Shock, terutama dalam desain dunia serta musuhnya. Pemimpin proyek, Anthony Marrelli, mengungkapkan bahwa mereka mengadaptasi unsur body horror, seperti manusia yang diubah menjadi zombi sintetis dan kehadiran anjing mekanik menyeramkan yang terinspirasi dari System Shock 2. Tim pengembang menargetkan perilisan demo pada akhir 2025, dengan versi penuh dijadwalkan rilis pada 2026. Bagi yang tertarik, Chemical-Burn kini sudah bisa dimasukkan ke dalam daftar keinginan di Steam.

The Last Of Us Part 2 Remastered Siap Hadir di PC dengan Berbagai Kejutan!

Para penggemar The Last Of Us akhirnya bisa bersiap menyambut versi remastered dari The Last Of Us Part 2, yang akan segera hadir di PC pada bulan depan. Tak hanya menghadirkan grafis yang lebih memukau, game ini juga akan membawa pembaruan besar untuk mode No Return, eksklusif bagi pemain di PS5 dan PC. Mode roguelike yang menantang ini akan semakin seru dengan tambahan karakter ikonik dari seri sebelumnya serta peta baru yang memperkaya pengalaman bermain.

Nantikan perilisan resmi The Last Of Us Part 2 Remastered versi PC yang dijadwalkan pada 3 April 2025, bertepatan dengan penayangan musim kedua adaptasi serial TV-nya yang akan dimulai pada 13 April. PlayStation juga telah mengungkapkan detail fitur tambahan untuk pemain PC, termasuk spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan game ini dengan optimal. Selain itu, Sony memastikan bahwa pemain PC tak lagi memerlukan akun PSN untuk mengakses game ini, meskipun mereka yang memilih untuk login akan mendapatkan keuntungan berupa 50 poin bonus yang bisa digunakan untuk menukarkan berbagai item kosmetik eksklusif.

Mode No Return akan mendapatkan sejumlah konten baru yang menarik. Pemain kini bisa menggunakan Bill dan Marlene, dua karakter ikonik dari game pertama, yang masing-masing memiliki kemampuan unik. Selain itu, empat peta baru juga akan ditambahkan untuk menambah variasi tantangan dalam permainan. Lokasi-lokasi ini diambil dari cerita utama, termasuk School, tempat Ellie dan Dina pertama kali bertemu dengan WLF, serta Nest, gedung penuh cordyceps yang harus dilalui Abby.

Bagi pengguna PS5, pembaruan ini juga akan membawa berbagai konten tambahan, termasuk jaket Jordan dari Intergalactic: The Heretic Prophet, yang bisa diperoleh dengan menukarkan poin bonus dalam game setelah versi 2.0 dirilis pada 3 April 2025. Dengan semua peningkatan ini, The Last Of Us Part 2 Remastered akan menjadi pengalaman yang lebih imersif bagi para penggemarnya, baik di PC maupun PS5.

Dark Mass: Petualangan Horor Psikologis yang Mencekam di Dasar Laut

Dark Mass, game horor psikologis terbaru yang akan segera dirilis, menghadirkan pengalaman mendebarkan dengan latar yang menegangkan di dasar laut. Game ini akan tersedia untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan PC, mengajak pemain untuk menyelami fasilitas bawah laut yang ditinggalkan setelah kejadian misterius yang mengguncang. Dunia yang sunyi dan penuh kegelapan membuat setiap langkah terasa penuh ketidakpastian, menguji ketahanan mental pemain. Dalam petualangannya, pemain harus mengungkap rahasia-rahasia tersembunyi sambil menghadapi berbagai ancaman, baik dari lingkungan yang penuh bahaya maupun makhluk tak dikenal yang mengintai dalam kegelapan samudra.

Atmosfer yang sangat menekan dan efek suara yang menggetarkan semakin memperdalam pengalaman horor yang ditawarkan oleh Dark Mass. Pemain akan dihadapkan pada teka-teki rumit yang harus dipecahkan dan cerita yang menggugah rasa penasaran, menambah ketegangan setiap kali mereka mencoba untuk mengungkap misteri di balik kejadian yang terjadi di fasilitas bawah laut tersebut. Desain dunia yang sangat realistis dan pencahayaan dinamis turut menguatkan sensasi ketakutan saat menjelajahi setiap sudut fasilitas yang sudah lama ditinggalkan dan terabaikan.

Bagi para penggemar game horor psikologis, Dark Mass menjadi salah satu game yang sangat dinantikan. Dengan elemen eksplorasi yang intens, ketegangan yang menguji keberanian, dan narasi yang penuh misteri, game ini siap memberikan pengalaman horor yang tak akan terlupakan. Pemain yang mencari tantangan emosional dan atmosfer mencekam akan merasakan sensasi mengerikan yang ditawarkan oleh Dark Mass. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan ketegangan mendalam yang akan membekas di benak setelah permainan berakhir.

God Of War Rayakan 20 Tahun dengan Koleksi Soundtrack Eksklusif

Perayaan dua dekade God Of War telah berlalu tanpa kehadiran trilogi remaster yang diharapkan banyak penggemar. Namun, Santa Monica Studio tetap memberikan sesuatu yang spesial untuk mengenang perjalanan epik Kratos. Bersama Laced Records, mereka merilis koleksi lengkap God Of War Soundtrack dalam format vinyl eksklusif. Koleksi ini mencakup musik dari trilogi klasik, spin-off seperti Chains Of Olympus dan Ascension, hingga seri terbaru berlatar mitologi Nordik. Yang membuatnya semakin menarik adalah kehadiran soundtrack Ragnarok Valhalla, ekspansi God Of War Ragnarok yang dirilis pada 2023. Ini menjadi pertama kalinya OST Valhalla tersedia dalam format fisik, menjadikannya barang koleksi berharga bagi para penggemar.

Bagi yang ingin memiliki koleksi ini, tersedia dua pilihan pembelian. Set lengkap dengan 13 cakram vinyl dibanderol seharga $300, sementara bagi yang ingin lebih hemat, tersedia double LP berisi soundtrack dari tiga game pertama yang bisa dibeli secara terpisah dengan harga $42 per set. Setiap vinyl hadir dalam tiga varian desain menarik, yaitu Edisi Terbatas dengan kombinasi warna sesuai tema mitologi, Edisi Solid dengan perpaduan warna unik, dan Edisi Standar dalam warna hitam klasik. Secara keseluruhan, koleksi ini memuat 150 lagu dari berbagai era God Of War, termasuk karya komposer legendaris Bear McReary yang menggubah musik untuk kisah Kratos di dunia Nordik.

Selain perilisan soundtrack ini, masa depan God Of War juga semakin menarik dengan adanya adaptasi serial TV yang tengah dikembangkan oleh Amazon. Showrunner Ronald Moore mengungkapkan bahwa proyek ini telah mendapatkan lampu hijau untuk langsung diproduksi dalam dua musim sekaligus. Dengan berbagai perkembangan ini, penggemar dapat terus menikmati warisan epik God Of War dalam berbagai bentuk hiburan yang semakin luas.

Masa Depan Baldur’s Gate: Hasbro Pertimbangkan Kelanjutan Tanpa Larian Studios

Kesuksesan Baldur’s Gate 3 telah membawa antusiasme besar di kalangan pecinta RPG, tetapi kabar bahwa Larian Studios tidak akan kembali untuk mengembangkan sekuel game ini menimbulkan kekecewaan bagi banyak penggemar. Studio ini telah berhasil menghidupkan dunia Dungeons & Dragons dengan sangat mendetail, menjadikan Baldur’s Gate 3 sebagai salah satu RPG terbaik di genre ini. Namun, jika Baldur’s Gate 4 mendapat lampu hijau, proyek tersebut akan dikembangkan oleh studio lain.

Sebagai pemegang hak waralaba Dungeons & Dragons, Hasbro, melalui Wizards of the Coast, berkolaborasi dengan Larian Studios untuk menghadirkan Baldur’s Gate 3. Jika seri ini tidak berlanjut, banyak yang menganggapnya sebagai peluang besar yang terlewatkan bagi para penggemar RPG Games. Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi mengenai pengembangan sekuel, tetapi Hasbro telah mengisyaratkan akan memberikan informasi lebih lanjut dalam waktu dekat.

Dalam wawancara dengan IGN di GDC 2025, Dan Ayoub, Wakil Presiden Senior Digital Gaming Hasbro, menyatakan bahwa mereka masih mengevaluasi masa depan waralaba ini dan akan segera membagikan rencana mereka. Meski belum jelas studio mana yang akan mengambil alih, atau apakah Baldur’s Gate 4 benar-benar akan dikembangkan, setidaknya diskusi mengenai kelangsungan seri ini terus berlangsung.

Saat ini, Larian Studios telah memastikan bahwa mereka tidak akan terlibat lebih jauh setelah Baldur’s Gate 3, dengan Patch 8 menjadi pembaruan besar terakhir dari mereka. Jika ada studio lain yang melanjutkan proyek ini, mereka akan menghadapi tantangan besar dalam memenuhi ekspektasi tinggi para penggemar yang telah terpikat oleh kualitas luar biasa dari Larian Studios.

Breeze in the Clouds, Petualangan Anjing dengan Kekuatan Cuaca Siap Hadir di 2025

Game aksi-petualangan Breeze in the Clouds dipastikan akan rilis pada tahun 2025, menghadirkan konsep unik dengan karakter utama seekor anjing bernama Breeze yang terjebak di dunia cuaca penuh misteri dan tantangan. Dalam game ini, pemain akan mengendalikan Breeze yang memiliki kemampuan berbasis elemen cuaca, memungkinkan dirinya untuk menggunakan serangan berbasis angin, hujan, dan petir guna menghadapi musuh serta menyelesaikan tantangan platforming yang menguji kecepatan dan strategi.

Sistem pertarungan dalam game ini memungkinkan pemain untuk mengombinasikan berbagai kekuatan elemen guna menciptakan efek spektakuler yang bisa digunakan dalam berbagai situasi pertempuran. Selain itu, visual yang ditampilkan dikemas dalam gaya animasi penuh warna yang memanjakan mata, menciptakan dunia yang tampak hidup dan menarik untuk dijelajahi. Setiap lokasi dalam game dirancang dengan tema atmosfer yang beragam, mulai dari badai petir yang menggelegar hingga angin topan yang berputar ganas.

Tak hanya aspek visual, game ini juga didukung dengan soundtrack yang dinamis, semakin memperkuat suasana petualangan yang seru dan menegangkan. Setiap latar musik dirancang untuk mencerminkan perubahan cuaca yang dialami Breeze selama perjalanannya, menghadirkan pengalaman audio yang imersif.

Selain menghadapi musuh yang menantang, Breeze juga akan bertemu dengan berbagai karakter unik di sepanjang perjalanannya. Beberapa di antaranya akan menjadi sekutu yang membantu memberikan petunjuk atau meningkatkan kekuatannya, sementara yang lain mungkin menghadirkan rintangan baru yang semakin menguji kemampuannya.

Dengan konsep segar serta mekanisme permainan yang inovatif, Breeze in the Clouds memiliki potensi besar untuk menjadi sorotan di tahun 2025. Para pecinta game platformer dan aksi-petualangan tentu dapat menantikan kehadiran game ini untuk merasakan pengalaman bermain yang unik dan penuh tantangan di dunia cuaca yang ajaib.

Pemain Berbahasa China Dominasi Steam, Menggeser Pemain Berbahasa Inggris

Pada Februari 2025, dominasi pemain berbahasa Inggris di platform Steam mulai tergeser oleh pemain berbahasa China. Hasil survei terbaru dari Valve menunjukkan bahwa sekitar 50.06% dari total pemain Steam menggunakan bahasa China saat bermain game, mengalahkan pemain berbahasa Inggris yang hanya mencatatkan angka 24%. Peningkatan ini terbilang signifikan, yaitu sebesar 20.88% dibandingkan bulan sebelumnya, sementara jumlah pemain berbahasa Inggris menurun sekitar 10.18%.

Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam demografi pemain di Steam. Walaupun peningkatan pemain berbahasa China tidak selalu mengindikasikan bahwa mereka berasal langsung dari China, fakta ini tetap mencuri perhatian. Biasanya, lonjakan pemain berbahasa China terjadi setiap kali perayaan Tahun Baru Imlek, yang seringkali membawa pemain China lebih aktif di platform game. Namun, kali ini, kenaikan tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan peningkatan sekitar 7.26%. Peningkatan yang tajam ini menunjukkan bahwa ada faktor lain selain perayaan budaya yang turut mempengaruhi tren ini.

Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi lonjakan pemain berbahasa China adalah semakin banyaknya game yang dikembangkan oleh studio China yang masuk ke Steam. Game seperti Black Myth: Wukong, Marvel Rivals dari NetEase, dan demo Mecha BREAK yang sukses beberapa waktu lalu, tampaknya menjadi pemicu utama. Selain itu, kesuksesan Monster Hunter Wilds yang baru-baru ini dirilis, meskipun menghadapi masalah teknis di PC, mungkin turut menarik perhatian banyak pemain berbahasa China, menjadikan mereka lebih aktif di Steam. Popularitas game-game ini menunjukkan peningkatan ketertarikan dan partisipasi pemain China, yang semakin terbuka pada konten yang mereka ciptakan sendiri.

Meningkatnya jumlah game yang diproduksi oleh pengembang China dan distribusi game-game ini melalui Steam, membawa dampak positif bagi pasar game global. Platform seperti Steam, yang sebelumnya lebih dikuasai oleh pengembang asal Amerika dan Eropa, kini semakin seimbang dengan kehadiran pengembang dari China. Hal ini memberi warna baru dalam dunia gaming, karena game-game dengan latar belakang budaya dan cerita yang beragam mulai mendapat perhatian lebih banyak pemain dari seluruh dunia. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memperkaya pengalaman bermain game di platform Steam dan membuka peluang untuk game-game yang lebih beragam dan inovatif dari berbagai negara.