Tag Archives: Industri Game

https://miaritz.com

Spectre Divide Tutup, Mountaintop Studios Ikut Gulung Tikar

Industri game modern tidak lagi menjadi tempat penuh harapan dan keuntungan instan, melainkan arena persaingan ketat untuk mempertahankan pemain. Hal ini terbukti dengan nasib yang menimpa Spectre Divide. Baru enam bulan setelah perilisannya di Steam dan hanya beberapa minggu setelah debutnya di PlayStation 5 serta Xbox Series X/S, game ini telah mengumumkan penutupan layanannya.

Game FPS shooter 3v3 berformat free-to-play tersebut hanya memiliki waktu 30 hari sebelum servernya resmi ditutup. Lebih buruk lagi, studio pengembangnya, Mountaintop Studios, juga tidak mampu bertahan dan terpaksa menghentikan operasionalnya. Kabar ini disampaikan langsung oleh CEO Nate Mitchell melalui akun X resmi game, memberikan pukulan telak bagi para penggemar dan tim pengembang.

Keputusan ini diambil karena peluncuran Season pertama dari Spectre Divide gagal mencapai target yang diharapkan, menyebabkan studio kehabisan dana untuk mempertahankan proyeknya. Padahal, saat pertama kali dirilis, game ini sempat menarik sekitar 400 ribu pemain dengan jumlah pemain bersamaan (peak concurrent) mencapai 10 ribu. Namun, seiring waktu, jumlah pemain terus menurun drastis hingga di bawah seribu, sebuah angka yang menandakan game live service sudah berada di ambang kehancuran.

Dengan penutupan server dalam waktu sebulan, pemain yang telah melakukan transaksi di Season pertama akan menerima pengembalian dana penuh. Hal ini memberikan sedikit kelegaan bagi mereka yang telah berinvestasi dalam game ini. Fenomena semakin banyaknya game live service yang tutup, seperti Concord dan Suicide Squad, sementara game lain seperti Marvel Rivals justru meraih kesuksesan besar, menunjukkan bahwa pemain kini semakin selektif. Developer dan publisher tidak lagi bisa sekadar merilis game gratis dengan harapan keuntungan besar dari microtransaction yang berlebihan.

Warner Bros Games Tutup Monolith Productions, Fans Kecewa!

Dalam langkah besar yang mengejutkan industri gim, Warner Bros Games mengumumkan penutupan beberapa studio pengembang sebagai bagian dari upaya penghematan biaya. Salah satu studio yang terkena dampak adalah Monolith Productions, pengembang di balik gim terkenal seperti Middle-earth: Shadow of Mordor, Middle-earth: Shadow of War, F.E.A.R., dan The Operative: No One Lives Forever.

Tak hanya Monolith, Warner Bros Games juga menutup Player First Games—studio di balik Multiversus—serta Warner Bros Games San Diego. Langkah drastis ini disebut-sebut sebagai strategi untuk memperbaiki kondisi keuangan setelah tahun 2024 yang dianggap penuh kegagalan bagi divisi gim Warner Bros, terutama dengan performa buruk dari Suicide Squad: Kill the Justice League dan Multiversus.

Dampak Penutupan: Wonder Woman Dibatalkan, Sistem Nemesis Terancam Hilang

Salah satu dampak terbesar dari keputusan ini adalah dibatalkannya proyek gim Wonder Woman yang pertama kali diumumkan pada 2021. Gim ini sebelumnya diharapkan menjadi proyek besar dari Monolith Productions yang mengusung Sistem Nemesis, inovasi yang membuat seri Middle-earth begitu populer. Dengan ditutupnya Monolith, harapan untuk melihat gim baru yang memanfaatkan sistem ini semakin pudar.

Sistem Nemesis sendiri merupakan fitur unik yang memungkinkan musuh dalam gim mengingat pertemuan mereka dengan pemain, menciptakan pengalaman yang lebih dinamis dan personal. Warner Bros telah mematenkan teknologi ini, sehingga tidak bisa digunakan di gim lain tanpa lisensi. Kini, dengan Monolith tidak lagi beroperasi, masa depan teknologi ini pun menjadi tidak pasti.

Langkah Strategis Warner Bros Games

Penutupan ini mengindikasikan bahwa Warner Bros Games tengah berupaya keras menyeimbangkan keuangan mereka setelah menghadapi tantangan besar di industri gim. Suicide Squad: Kill the Justice League, yang sebelumnya digadang-gadang sebagai salah satu proyek besar mereka, justru mendapat kritik tajam dan gagal menarik perhatian pemain. Sementara itu, Multiversus, gim pertarungan ala Super Smash Bros., juga mengalami penurunan popularitas setelah sempat menarik banyak pemain di awal perilisannya.

Dengan penutupan tiga studio ini, Warner Bros berharap dapat mengurangi beban operasional dan mengarahkan fokus mereka ke proyek-proyek yang lebih menguntungkan. Namun, bagi penggemar Monolith Productions, keputusan ini tentu meninggalkan kekecewaan mendalam, mengingat studio tersebut telah memberikan kontribusi besar dalam industri gim, terutama dengan inovasi-inovasi mereka di genre aksi dan dunia terbuka.

Keputusan Warner Bros Games ini menjadi salah satu contoh bagaimana industri gim terus berubah, dengan perusahaan harus beradaptasi terhadap kondisi pasar yang semakin kompetitif. Meski demikian, masih banyak yang berharap bahwa warisan Monolith, termasuk Sistem Nemesis, suatu hari nanti dapat kembali dihidupkan dalam proyek-proyek baru.