Tag Archives: Game Kontroversial

https://miaritz.com

Palworld vs Nintendo: Sengketa Hukum yang Menggemparkan Industri Game

Pocketpair, pengembang di balik fenomena game Palworld, secara resmi memberikan tanggapan terhadap gugatan hukum dari Nintendo. Dalam pernyataannya, mereka menolak klaim pelanggaran paten yang diajukan oleh The Pokémon Company dan menyebut paten tersebut tidak valid. Pocketpair berargumen bahwa mekanisme yang dipermasalahkan telah digunakan dalam berbagai game jauh sebelum Palworld dirilis, termasuk Ark: Survival Evolved, Titanfall 2, hingga The Legend of Zelda milik Nintendo sendiri.

Mereka menyoroti bahwa paten yang diajukan Nintendo antara Februari hingga Juli 2024 muncul setelah peluncuran awal Palworld pada Januari 2024. Pocketpair menyebutkan bahwa sistem dan fitur yang dipatenkan itu sejatinya telah digunakan dalam berbagai judul game lain, seperti Craftopia, Pocket Souls, Final Fantasy 14, Far Cry 5, dan bahkan beberapa seri lama dari Pokémon itu sendiri. Dalam dokumen hukum yang telah dipersiapkan, mereka menekankan kesamaan fitur antara Palworld dan sejumlah game tersebut, terutama dalam aspek penangkapan makhluk dan sistem penargetan di pertempuran.

Meski begitu, Nintendo menggugat Pocketpair atas tiga paten sekaligus, dan keberhasilan dalam satu saja bisa menjadi preseden yang merugikan. Menariknya, di tengah sengketa ini, Pocketpair tetap merilis Palworld untuk Nintendo Switch dan tengah mempertimbangkan versi untuk Switch 2. Mereka bahkan telah menghapus fitur Pal Spheres, yang mirip Pokéball, dalam update terakhir sebagai bentuk penyesuaian. Kasus ini menjadi sorotan besar dan akan menentukan arah masa depan salah satu game paling kontroversial tahun ini.

Judul: Star Citizen Kian Ambisius dengan Dana Rp12,8 Triliun, Tapi Rilis Masih Jadi Misteri

Proyek game luar angkasa ambisius besutan Cloud Imperium Games, Star Citizen, kembali menjadi sorotan. Game ini telah mengumpulkan dana fantastis yang kini menembus angka 800 juta dolar AS atau sekitar Rp12,8 triliun. Meskipun telah berjalan lebih dari satu dekade sejak kampanye awalnya di Kickstarter pada tahun 2012, versi final dari game ini masih belum terlihat jelas. Awalnya dijadwalkan rilis pada 2014, skala proyek yang terus membesar membuat Star Citizen terseret ke dalam pusaran penambahan fitur tanpa ujung atau yang dikenal sebagai “feature creep.”

Saat ini, Star Citizen masih berada dalam tahap paid alpha dan terus mendapatkan pembaruan reguler. Dalam kurun 11 bulan terakhir saja, Cloud Imperium berhasil meraih tambahan dana sebesar 100 juta dolar AS dari penjualan akses alpha serta paket kapal luar angkasa eksklusif yang menjadi daya tarik utama para pemain. Dukungan komunitas tetap tinggi, tetapi ketidakpastian rilis semakin menambah rasa penasaran banyak pihak.

Harapan kini mulai tertuju pada Squadron 42, spin-off dari Star Citizen yang berfokus pada gameplay single-player dengan narasi sinematik. Menghadirkan aktor-aktor papan atas seperti Mark Hamill, Gary Oldman, hingga Andy Serkis, game ini diklaim telah mencapai tahap “feature complete” sejak 2023 dan ditargetkan meluncur pada 2026. Namun, banyak yang masih skeptis mengingat sejarah penundaan panjang proyek induknya.

Pertanyaan besarnya kini, apakah Star Citizen akan menepati janji atau justru selamanya menjadi game yang tak kunjung selesai?