Proyek game luar angkasa ambisius besutan Cloud Imperium Games, Star Citizen, kembali menjadi sorotan. Game ini telah mengumpulkan dana fantastis yang kini menembus angka 800 juta dolar AS atau sekitar Rp12,8 triliun. Meskipun telah berjalan lebih dari satu dekade sejak kampanye awalnya di Kickstarter pada tahun 2012, versi final dari game ini masih belum terlihat jelas. Awalnya dijadwalkan rilis pada 2014, skala proyek yang terus membesar membuat Star Citizen terseret ke dalam pusaran penambahan fitur tanpa ujung atau yang dikenal sebagai “feature creep.”
Saat ini, Star Citizen masih berada dalam tahap paid alpha dan terus mendapatkan pembaruan reguler. Dalam kurun 11 bulan terakhir saja, Cloud Imperium berhasil meraih tambahan dana sebesar 100 juta dolar AS dari penjualan akses alpha serta paket kapal luar angkasa eksklusif yang menjadi daya tarik utama para pemain. Dukungan komunitas tetap tinggi, tetapi ketidakpastian rilis semakin menambah rasa penasaran banyak pihak.
Harapan kini mulai tertuju pada Squadron 42, spin-off dari Star Citizen yang berfokus pada gameplay single-player dengan narasi sinematik. Menghadirkan aktor-aktor papan atas seperti Mark Hamill, Gary Oldman, hingga Andy Serkis, game ini diklaim telah mencapai tahap “feature complete” sejak 2023 dan ditargetkan meluncur pada 2026. Namun, banyak yang masih skeptis mengingat sejarah penundaan panjang proyek induknya.
Pertanyaan besarnya kini, apakah Star Citizen akan menepati janji atau justru selamanya menjadi game yang tak kunjung selesai?